MITOS SEPULUH PERSEN KEMAMPUAN OTAK MANUSIA

Mitos sepuluh persen kemampuan otak. Pict credit to weareteacherdotcom

A person being too busy is a myth, people make time for the things that are really important to them - Ravikriti

Hai, gimana kabarnya?

Hari ini ngomongin mitos yuk. Yup seperti quotes diatas, saat seseorang bilang terlalu sibuk, artinya kita memang sudah nggak penting lagi dihidupnya. Sedih nggak sih? Lagi ngalamin itu dan rasanya sedih banget.

Senasib? it's ok.. setidaknya kita bisa berusaha untuk tetap berguna buat dia yang nggak lagi menganggap kamu penting.

Eh bentar-bentar, sebetulnya yang mau dibahas dalam tulisan ini bukan soal mitos sibuk si doi, tapi soal mitos bahwa kita hanya menggunakan 10% otak kita. Hayo, siapa yang percaya mitos ini? iya sama, dulu juga Saya percaya kok! haha.

Tapi gengs, ternyata itu cuma mitos.. Mitos.. MITOS.. MITOS

Mitos Sepuluh Persen Kemampuan Otak

Pernah dengar kan ada seseorang bilang:

Kita selama ini cuma pakai 10% kemampuan otak, bahkan Albert Einstein cuma pakai 3% dari kemampuan otaknya dan bisa jadi orang paling jenius. Gimana kalau kita pakai 100% kemampuan otak? wah mungkin kita bisa punya kemampuan telekinesis atau bahkan bisa menguasai sifat dualisme gelombang partikel dan bisa teleportasi kemana aja.

GA GITU BAMBANG..

Menurut Barry Gordon, seorang neurolog dari John Hopkins School of Medicine, mitos tentang sepuluh persen kemampuan otak ini salah dan patut ditertawakan.

Mitos ini sudah beredar dan dipercaya publik selama hampir satu abad. Parahnya, 50% guru di sekolah dasar dan menengah dari berbagai negara membantu menyebarluaskan miskonsepsi ini.

Perbandingan aktivitas otak penderita Alzheimer dan nomal kontrol melalui MRI dan PET imaging. Pict credit to Science Based Medicine.


Untungnya seperempat abad lalu, kita mulai menggunakan teknologi PET (Possitron Emission Tomography) scan dan fMRI (fuctional Magnetic Resonance Imaging). Fungsi kedua teknologi tersebut adalah untuk memahami secara lebih baik kinerja otak.

Sensor dari alat tersebut akan mendeteksi positron melalui radiasi gamma, kemudian komputer akan menampilkan gambar 3 dimensi yang merepresentasikan aktivitas otak.

Dari hasil sensor tersebut terbukti bahwa manusia menggunakan seluruh bagian otaknya, bahkan saat tertidur. Bahkan seseorang dengan gangguan degeneratif neural seperti penderita Alzheimer dan Parkinson menggunakan lebih dari 10% kemampuan otaknya.

Selama ini, nggak ada manusia atau makhluk hidup yang menggunakan hanya 10% kemampuan otaknya. Berkurang sedikit aja kemampuan otak, kemungkinan akan berdampak besar pada kemampuan fisik kita. Misal kita jadi ga bisa merasakan, ga bisa jalan, ga bisa berpikir praktis, dan lain sebagainya.

Sebetulnya mau bahas asal usul mitos sepuluh persen kemampuan otak, tapi tulisannya sudah terlalu panjang (alasan). Jadi sekian dulu dan terimakasih..

Sumber bacaan:
We only use 10% of our brain myth 
10% of brain myth
do people only use 10% of their brain?

You Might Also Like

4 komentar

  1. Hmm, jadi selama ini sebenarnya kita diberi kemampuan dalam hal waktu, kesempatan, berpola pikir yang sama. Tapi kenapa ada orang cerdas, ada yg lola...duduk permasalahannya dimana ya???

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah permasalahannya soal pola interkoneksi antar otak.

      Disclaimer: saya bukan neurolog dan jawabannya ga bisa dipertanggungjawabkan.

      Tapi coba baca ini

      medicalnewstoday.com/articles/320152.php

      Delete
  2. Sbenarnya didunia ini tak ada kata bodoh untuk orang yang dalam belajar, yang ada cuma faster dan slower saja dalam akademik

    ReplyDelete
  3. Hihi aku malah baru tau kak klo ada mitos kayak gini, nice info yah😁

    ReplyDelete

semoga bermanfaat
mohon kritik dan saran yang membangun ya :D
"sharing is caring"