Media Massa: Pengertian dan Perannya Dalam Pembangunan Nasional
- October 31, 2013
- By jendela eva
- 1 Comments
Pict credit to Libguides |
Pengertian dan Ragam Media Massa
Media
massa menjadi populer akhir-akhir ini, mengingat peran media massa dirasa
semakin penting dalam kehidupan kita. Bahkan David dan William (2002) dalam
bukunya yang berjudul Media Society
menyatakan bahwa;
media menjadi bagian yang mendasar terutama pada masa ini. Media massa juga telah menjadi institusi yang dominan dalam sebuah lingkungan sosial sekarang ini yang sedikit banyak telah dapat menggeser pengaruh dari agama dan juga sistem pendidikan yang mana merupakan institusi yang telah jauh lebih dulu ada dibanding media massa itu sendiri.
Media
massa berasal dari bahasa yunani yaitu “medium” yang berarti berbagai
sarana untuk menyampaikan ide-ide, gagasan, dan perasaan. Artinya media adalah
sarana yang mampu mengkomunikasikan hampir segala aspek mengenai aktivitas
mental manusia.
Massa sendiri berasal dari daerah Anglosaxon, yang merujuk kepada segala hal baik itu sarana maupun instrumen yang dalam hal ini terarah kepada semua pihak, dengan kata lain yaitu bersifat massif.
Massa sendiri berasal dari daerah Anglosaxon, yang merujuk kepada segala hal baik itu sarana maupun instrumen yang dalam hal ini terarah kepada semua pihak, dengan kata lain yaitu bersifat massif.
Ditinjau
dari definisi tersebut, maka media massa bukanlah merupakan suatu alat yang
baru. Di Indonesia sendiri media massa bahkan telah ada sejak Indonesia masih
berbentuk nusantara. Saat itu banyak pedagang dari China, Arab, dan India
datang ke Indonesia yang tujuannya bukan hanya untuk berdagang tetapi juga
untuk berdiaspora ke nusantara.
Cara mereka berdiaspora adalah dengan menggunakan wayang. Wayang pada masanya dianggap instrumen atau sarana yang efektif untuk menyampaikan informasi maupun berbagai pesan untuk kemudian disampaikan pada masyarakat umum.
Seiring berjalannya waktu, kesenian semacam itu berkembang semakin pesat, melahirkan berbagai kesenian dan sekaligus media massa yang cukup efektif saat itu seperti lawak, lenong, dan lain sebagainya. Itulah yang kemudian disebut media massa tradisional.
Cara mereka berdiaspora adalah dengan menggunakan wayang. Wayang pada masanya dianggap instrumen atau sarana yang efektif untuk menyampaikan informasi maupun berbagai pesan untuk kemudian disampaikan pada masyarakat umum.
Seiring berjalannya waktu, kesenian semacam itu berkembang semakin pesat, melahirkan berbagai kesenian dan sekaligus media massa yang cukup efektif saat itu seperti lawak, lenong, dan lain sebagainya. Itulah yang kemudian disebut media massa tradisional.
Dewasa
ini, teknologi yang ditemukan semakin beragam, dan semakin canggih.
Sarana-sarana penyampai informasi seperti wayang sudah tidak banyak lagi
digunakan. Setiap orang dapat menjadi aktor penyebar informasi melalui berbagai
sarana modern yang dimilikinya.
Sarana penyampai informasi sekarang ini terlihat jauh lebih efektif, karena didukung dengan teknologi yang maju juga. Berikut berbagai sarana penyampai informasi sekarang ini, yaitu ; media massa cetak dan media massa elektronik.
Seperti koran, televisi, tabloid, bahkan pada abad 20 ini ketika hampir semua kalangan dapat mengakses internet, media massa yang mencoba menyampaikan informasinya secara streaming melalui internet semakin menjamur.
Sarana penyampai informasi sekarang ini terlihat jauh lebih efektif, karena didukung dengan teknologi yang maju juga. Berikut berbagai sarana penyampai informasi sekarang ini, yaitu ; media massa cetak dan media massa elektronik.
Seperti koran, televisi, tabloid, bahkan pada abad 20 ini ketika hampir semua kalangan dapat mengakses internet, media massa yang mencoba menyampaikan informasinya secara streaming melalui internet semakin menjamur.
Fungsi dan Peran Media Massa
Media
massa memiliki fungsi yang beragam. Jika meninjau perjalanan panjang
media massa di Indonesia terutama pada masa pemerintahan Soeharto, terlihat
jelas perjuangan media massa mencoba meningkatkan fungsinya.
Pada masa Soeharto terutama, fungsi media massa hanya sebatas pemberi informasi saja, karena pada saat itu media dibawah kontrol pemerintah. Selain memberikan informasi, media pada saat itu juga memulai perannya dengan mengedukasi masyarakat melalui acara-acara televisi yang dibuat, misalnya saja mengedukasi masyarakat bagaimana cara bercocok tanam yang baik, mengenai program keluarga berencana, dan lain sebagainya.
Hal tersebut menunjukkan bahkan saat fungsi media massa masih terbatasi oleh pemerintah, perannya dianggap cukup penting, terutama dalam mensosialisasikan berbagai program pemerintah sehingga program-program tersebut dapat berhasil.
Pada masa Soeharto terutama, fungsi media massa hanya sebatas pemberi informasi saja, karena pada saat itu media dibawah kontrol pemerintah. Selain memberikan informasi, media pada saat itu juga memulai perannya dengan mengedukasi masyarakat melalui acara-acara televisi yang dibuat, misalnya saja mengedukasi masyarakat bagaimana cara bercocok tanam yang baik, mengenai program keluarga berencana, dan lain sebagainya.
Hal tersebut menunjukkan bahkan saat fungsi media massa masih terbatasi oleh pemerintah, perannya dianggap cukup penting, terutama dalam mensosialisasikan berbagai program pemerintah sehingga program-program tersebut dapat berhasil.
Terbukti
program keluarga berencana yang terus disosialisasikan dengan gencar pada masa
itu baik melalui media massa maupun berbagai program pemerintah lainnya sedikit
banyak mampu merubah paradigma masyarakat yang tadinya “banyak anak banyak
rezeki” menjadi “dua anak lebih baik” seperti moto keluarga berencana sekarang.
Belum lagi peran media massa dalam mensosialisasikan bagaimana cara bercocok tanam yang baik dan berbagai hal lain berkaitan dengan pertanian, dimana saat itu pemerintah memiliki program REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun).
Salah satu tujuan capaian program tersebut adalah swasembada beras. Bukt-bukti tersebut menunjukkan bahwa meskipun fungsi media masih sangat sempit namun perannya terhadap pembangunan nasional tidaklah sesempit fungsi yang dapat dijalankannya.
Belum lagi peran media massa dalam mensosialisasikan bagaimana cara bercocok tanam yang baik dan berbagai hal lain berkaitan dengan pertanian, dimana saat itu pemerintah memiliki program REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun).
Salah satu tujuan capaian program tersebut adalah swasembada beras. Bukt-bukti tersebut menunjukkan bahwa meskipun fungsi media masih sangat sempit namun perannya terhadap pembangunan nasional tidaklah sesempit fungsi yang dapat dijalankannya.
Sekarang
ini fungsi media massa semakin luas, mengingat adanya kebebasan arus informasi
dan Indonesia sejak tahun 1998 telah mendeklarasikan dirinya sebagai negara
yang menganut sistem demokrasi.
Fungsi media yang profesional dianggap menjadi salah satu hal yang paling fundamental yang dapat mendukung terjadinya kestabilan dalam sistem demokrasi dewasa ini[4]. Terkait hal tersebut, jika sistem demokrasi di suatu negara stabil maka pembangunan di negara tersebut akan mengalami peningkatan yang signifikan, baik dalam bidang pembangunan ekonomi, pembangunan karakter bangsa, pembangunan infrastruktur dan sarana prasarana.
Karena adanya kepercayaan dari masyarakat kepada pemerintah untuk mengelola anggaran negaranya yang merepresentasikan kepentingan masyarakat. Disini peran media sangat besar terutama dalam membentuk paradigma di suatu lingkungan sosial. Peran media sendiri sampai saat ini masih menjadi perdebatan yang serius.
Fungsi media yang profesional dianggap menjadi salah satu hal yang paling fundamental yang dapat mendukung terjadinya kestabilan dalam sistem demokrasi dewasa ini[4]. Terkait hal tersebut, jika sistem demokrasi di suatu negara stabil maka pembangunan di negara tersebut akan mengalami peningkatan yang signifikan, baik dalam bidang pembangunan ekonomi, pembangunan karakter bangsa, pembangunan infrastruktur dan sarana prasarana.
Karena adanya kepercayaan dari masyarakat kepada pemerintah untuk mengelola anggaran negaranya yang merepresentasikan kepentingan masyarakat. Disini peran media sangat besar terutama dalam membentuk paradigma di suatu lingkungan sosial. Peran media sendiri sampai saat ini masih menjadi perdebatan yang serius.
Beberapa
pengamat mengatakan bahwa media merupakan watchdog
bagi berbagai kebijakan pemerintah yang kemudian berfungsi yang menjembatani
antara kepentingan masyarakat dengan pemerintah.
Dengan demikian, peran media juga berkembang menjadi salah satu preassure group bagi pemerintah yang dapat menekan pemerintah untuk melakukan agenda-setting mengenai berbagai isu yang berkembang di masyarakat. Dengan adanya peran tersebut diharapkan pemerintah dapat terus meningkatkan kinerjanya dalam membangun bangsa ini.
Dengan demikian, peran media juga berkembang menjadi salah satu preassure group bagi pemerintah yang dapat menekan pemerintah untuk melakukan agenda-setting mengenai berbagai isu yang berkembang di masyarakat. Dengan adanya peran tersebut diharapkan pemerintah dapat terus meningkatkan kinerjanya dalam membangun bangsa ini.
Bahan Bacaan;
Croteau, David dan William Hoynes. 2002.
‘Media/Society: Industries, Images, and
Audiences’., London : Pine Forge Press.
1 komentar
Yah,, benar sekali wayang cara paling efektif untuk menyampaikan informasi, seperti Sunan Kalijaga yang menyampaikan cerita wayang yang bernapaskan islam.
ReplyDeletesemoga bermanfaat
mohon kritik dan saran yang membangun ya :D
"sharing is caring"