KENAPA YA MERASA SEDIH SAAT DENGAR MOONLIGHT SONATA?
- February 27, 2020
- By jendela eva
- 6 Comments
|
Hai,
Gimana kabar kalian? Hari ini Gue berniat untuk ke Jakarta dan ternyata banjir dan akhirnya memutuskan untuk tidur karena bibir sariawan, badan lemas karena hari pertama menstruasi, dan gigi sakit akibat gopel dan harus ditambal kemarin siang.
Saat bangun, ternyata sudah jam 1:30 siang. Gue berencana untuk bekerja dan cari instrumen untuk didengar selama bekerja di penyimpanan internal laptop. Oh ya, biasanya Gue cuma dengar satu instrumen yang diulang-ulang sampai kegiatan yang dilakukan selesai.
Setelah ngobok-ngobok penyimpanan, akhirnya Gue memutuskan untuk dengar Sonata No. 14 dalam C# minor, Op. 27, no. 2, karya Beethoven yang akhirnya dikasih nama Moonlight Sonata sama seorang kritikus musik asal Jerman yang bernama Ludwig Rellstab. Yep, karyanya yang ini emang lebih dikenal dengan nama moonlight sonata.
Btw kayaknya salah deh muter moonlight sonata saat kondisi mendung dan banyak pikiran, entah gimana instrumennya bikin hari ini makin gloomy. Aneh kan? padahal nama moonlight sonata ngasih kesan romantis dan bukan gloomy.
I'm not into classical so i wonder why this piece has dark gloomy sounds in its first move. Jadi akhirnya coba cari tahu alasan dibaliknya.
Menurut buku Sejarah Musik 2 karya Rhoderick J. Mcneill (diakses dari Google buku), nama Sonata juga bukan diberi sama Beethoven, tapi sama penerbitnya. Piece sonata karya Beethoven ini terdiri dari tiga gerakan, yaitu Adagio Sustenuto: Cis minor, Allegretto: Cis mayor, dan Presto Agitato: Cis minor (bentuk Sonata).
Dilansir dari situs Interlude, Sonata ini istilah musik yang muncul pada abad ke 17 dan 18 yang diperuntukkan bagi musik instrumen, diambil dari kata sonare yang artinya suara dan berarti musik yang dimainkan dan bukan dinyanyikan.
____________
Gimana kabar kalian? Hari ini Gue berniat untuk ke Jakarta dan ternyata banjir dan akhirnya memutuskan untuk tidur karena bibir sariawan, badan lemas karena hari pertama menstruasi, dan gigi sakit akibat gopel dan harus ditambal kemarin siang.
Saat bangun, ternyata sudah jam 1:30 siang. Gue berencana untuk bekerja dan cari instrumen untuk didengar selama bekerja di penyimpanan internal laptop. Oh ya, biasanya Gue cuma dengar satu instrumen yang diulang-ulang sampai kegiatan yang dilakukan selesai.
Setelah ngobok-ngobok penyimpanan, akhirnya Gue memutuskan untuk dengar Sonata No. 14 dalam C# minor, Op. 27, no. 2, karya Beethoven yang akhirnya dikasih nama Moonlight Sonata sama seorang kritikus musik asal Jerman yang bernama Ludwig Rellstab. Yep, karyanya yang ini emang lebih dikenal dengan nama moonlight sonata.
Btw kayaknya salah deh muter moonlight sonata saat kondisi mendung dan banyak pikiran, entah gimana instrumennya bikin hari ini makin gloomy. Aneh kan? padahal nama moonlight sonata ngasih kesan romantis dan bukan gloomy.
I'm not into classical so i wonder why this piece has dark gloomy sounds in its first move. Jadi akhirnya coba cari tahu alasan dibaliknya.
Menurut buku Sejarah Musik 2 karya Rhoderick J. Mcneill (diakses dari Google buku), nama Sonata juga bukan diberi sama Beethoven, tapi sama penerbitnya. Piece sonata karya Beethoven ini terdiri dari tiga gerakan, yaitu Adagio Sustenuto: Cis minor, Allegretto: Cis mayor, dan Presto Agitato: Cis minor (bentuk Sonata).
Dilansir dari situs Interlude, Sonata ini istilah musik yang muncul pada abad ke 17 dan 18 yang diperuntukkan bagi musik instrumen, diambil dari kata sonare yang artinya suara dan berarti musik yang dimainkan dan bukan dinyanyikan.
Apa yang Menginspirasi Beethoven Saat Menciptakan Moonlight Sonata?
Pict credit to Pianotv. |
Pertanyaannya, apakah moonlight sonata itu mengandung pesan atau dilatar belakangi kisah romantis?
Karena namanya Moonlight Sonata, jadi banyak yang mengira bahwa Sonata ini adalah lagu cinta untuk Giulietta Guicciardi, seorang gadis berumur 17 tahun yang merupakan murid dari Beethoven.
Tapi usut punya usut, dilansir dari Pianotv, dalam salah satu manuskrip original, ada catatan yang menyatakan bahwa dalam C# minor terinspirasi dari scene dimana Don Juan membunuh Komandan. Artinya, daripada merefleksikan kisah cinta atau kisah putus cinta, saat mendengar moonlight sonata justru yang kita seperti sedang mendengar cerita tentang kematian dan diajak untuk merasakan perasaan yang kacau.
Selain itu, piece ini dibuat saat Beethoven berumur 30-an, dimana dia mulai merasakan gangguan pendengaran dan ada perubahan pada gaya bermusiknya. Jadi intinya karya Beethoven ini dipengaruhi sekali sama scene kematian Mozart dalam Don Giovanni.
Pantes aja sedih dan frustasi tiap dengar piece moonlight sonata.
By the way, piece ini memang didedikasikan untuk Giulietta gengs.
Karena namanya Moonlight Sonata, jadi banyak yang mengira bahwa Sonata ini adalah lagu cinta untuk Giulietta Guicciardi, seorang gadis berumur 17 tahun yang merupakan murid dari Beethoven.
Tapi usut punya usut, dilansir dari Pianotv, dalam salah satu manuskrip original, ada catatan yang menyatakan bahwa dalam C# minor terinspirasi dari scene dimana Don Juan membunuh Komandan. Artinya, daripada merefleksikan kisah cinta atau kisah putus cinta, saat mendengar moonlight sonata justru yang kita seperti sedang mendengar cerita tentang kematian dan diajak untuk merasakan perasaan yang kacau.
Selain itu, piece ini dibuat saat Beethoven berumur 30-an, dimana dia mulai merasakan gangguan pendengaran dan ada perubahan pada gaya bermusiknya. Jadi intinya karya Beethoven ini dipengaruhi sekali sama scene kematian Mozart dalam Don Giovanni.
Pantes aja sedih dan frustasi tiap dengar piece moonlight sonata.
By the way, piece ini memang didedikasikan untuk Giulietta gengs.
____________
source:
1. https://www.pianotv.net/2017/04/moonlight-sonata-by-beethoven-an-analysis/
2. https://you.stonybrook.edu/elainethebest/2015/02/25/instrumental-storytelling-reflection-the-moonlight-sonata-by-ludwig-van-beethoven/
3. https://interlude.hk/piano-sonata/
4. http://www.moonlightsonata.co.uk/analysis-of-the-moonlight-sonata/
1. https://www.pianotv.net/2017/04/moonlight-sonata-by-beethoven-an-analysis/
2. https://you.stonybrook.edu/elainethebest/2015/02/25/instrumental-storytelling-reflection-the-moonlight-sonata-by-ludwig-van-beethoven/
3. https://interlude.hk/piano-sonata/
4. http://www.moonlightsonata.co.uk/analysis-of-the-moonlight-sonata/
6 komentar
Hai juga
ReplyDeleteKabar hari ini baik, masih dalam rencana yang kemarin yang belum terealisasikan…
Kamu gimana ?...
Emang menstruasi sakit ya???
Penyimpanan nya ngeri uy lagu classican, saya mah lagu classic yang tau ya cuman “romance de amor” dan sampai sekarang gak tau itu pencipta nya siapa hehe moonlight sonata say gak tau kalau moonbeams saya tau..
Eh iya bukannya Beethoven itu anjing, yang film ampe 3 atau berapa?
ngomong ngomong giulietta guicciardi “bener gak penulisannya” mirip monalissa ya
info hari ini ibu kota masih banjir.
Sumber
1. Tv punya emak
2. Story whatsapp temen
3. And many more
Hai skyes.
DeleteKabar baik nih. Iyaa mens tuh sakit ðŸ˜, tapi ada sih perempuan yang ga ngerasa sakit saat mens. Film bethooven sampe 5 btw hahaha edun.
Kamu kena banjir skyes?
Eh sumpah gak tau kalau ampe 5, gak ngikutin sih....
ReplyDeleteKalau tempat saya banjir mungkin Jakarta udah jadi laut ....
Mau nanya nih kenapa novel yang di angkat ke layar lebar suka berbeda cerita nya??
Tentu saja akupun ga ngikutin hahaha liat di google lol.
DeleteNovel apa contohnya?
Sherlock Holmes... Banyak si film trilogi kaya the hunger games, the maze Runner, the lord of the rings.....
DeleteDulu waktu sering maen ke Gramedia :) sekarang mah gak update, gak ada temen jalannya.....
Apa mungkin imajinasi ku terlalu jauh... :) haha.
Ini email ku tealinkskyes@gmail.com save ya!! Aku tunggu pesan nya :)
Mungkin karena di buku banyak detail dan scene sedangkan waktu dan dana untuk buat film terbatas kali ya (sotoy) haha.
ReplyDeleteDan 3 buku yang disebutin tuh emang bikin imajenasi kita jalan ga sih, karena setiap hal dijelaskan dengan baik jadi kita bisa bayangin setiap partnya.
Aku puas sih tapi sama Sherlock Holmes yang versi Benedict cumberbatch, mirip sama versi bukunya, terus Benedictnya ganteng banget huee hahahaha.
Sekarang ga pernah ke Gramedia skyes? Lagi baca buku apa nih?
semoga bermanfaat
mohon kritik dan saran yang membangun ya :D
"sharing is caring"