TEKNOPOLITIK : PERAN TEKNOLOGI TERHADAP HUBUNGAN ANTAR NEGARA
- November 10, 2016
- By jendela eva
- 6 Comments
Science and Technology Diplomacy
Concept and Element of a Work
Programme
United Nations
And
Technopolitic :
How Technology Shapes Relations
Among Nations
Mohan Malik, Ph. D.
Dewasa ini teknologi menjadi faktor
yang sangat penting dalam membentuk hubungan antar negara. Perkembangan arus
teknologi dan informasi telah merubah konstelasi politik dunia. Pada masa
Perang Dunia, berbagai jenis diplomasi yang berkaitan dengan teknologi sudah
banyak digunakan,misalnya adalah penggunaan diplomasi militer, diplomasi
nuklir, diplomasi teknologi, dan lain lain. Penggunaan berbagai jenis diplomasi
tersebut sudah dimulai sejak negara-negara saling berperang, yang paling
mencolok adalah pada masa Perang Dingin ketika terjadi balance of power antara dua kubu ideologi. Pada akhirnya, Negara
yang dapat memenangkan perang ideologi tersebut adalah negara yang memiliki
pengaruh kuat terhadap negara lain. Untuk dapat mencapai hal tersebut,
dibutuhkanlah pengembangan teknologi yang baik. Pada akhirnya perang yang telah
terjadi menunjukkan bahwa negara yang memiliki teknologi paling canggih akan
menguasai dunia. Oleh karena itu kegiatan penelitian dan pengembangan menjadi
sangat penting untuk mendukung optimalisasi terhadap diplomasi teknologi yang
dapat dilakukan oleh suatu negara. Dengan demikian, Pengembangan teknologi
menjadi kunci utama dalam pengembangan pertumbuhan ekonomi dan keamanan
nasional di suatu negara.[1]
Sejarah
Pada masa lalu, pengembangan
teknologi telah mendorong terjadinya revolusi industri yang menciptakan suatu
tatanan sistem politik internasional
yang baru. Hal tersebut sejalan degan apa yang dinyatakan oleh PBB, bahwa
pemerintah akan jauh lebih berpengaruh jika dapat bekerja bersama para ilmuwan
untuk membantu negara tersebut berkontribusi lebih banyak dalam konstelasi
politik dunia. Terbukti dengan munculnya India dan Cina sebagai new emerging super power. Pada tahun
2025, negara tersebut diprediksikan menjadi negara dengan perekonomian terkuat.
Salah satu faktor utamanya adalah terjadi brain
gain yang dilakukan oleh para diaspora, sehingga difusi teknologi dapat
berjalan optimal. Dengan demikian dapat kita lihat bahwa gelombang tektonik
yang mampu merubah konstelasi politik dunia adalah karena adanya hubungan
kausalitas yang kuat antara tiga faktor, yaitu perang, pertumbuhan ekonomi, dan
pengembangan teknologi.
Teknologi informasi dan komunikasi
terutama, telah membuat perubahan yang signifikan dalam konstelasi hubungan
internasional. Pengembangan teknologi
informasi dan komunikasi telah merubah;
1. Arsitektur
dari sistem internasional, baik dari segi struktur, konsep, maupun hubungan
antar aktor.
2. Merubah
proses, mulai dari sistem operasi, diplomasi, perang, administrasi,
transformasi kebijakan, perdagangan, keuangan, komunikasi, dan berbagai bentuk
aktifitas intelejen.
3. Membuat
isu baru. Pemerintah saat ini tidak hanya fokus dalam bagaimana bidang politik
tetapi juga pada bagaimana mereka dapat membuat suatu peraturan untuk
mengembangkan ilmu alam dan sosial di negaranya.
4. Membuat
persepsi mengenai keamanan berubah. Walaupun hingga saat ini perang yang
bersifat militeristik masih digunakan, namun fokus negara-negara mulai beralih
pada perang teknologi informasi dan komunikasi, disamping masih tetap
memperhatikan pengembangan teknologi militer dan juga sains.
Penerapan Politik Teknologi
Seperti yang telah dijelaskan bahwa
ada hubungan kausalitas antara perang, pertumbuhan ekonomi, dan juga pengembangan
teknologi. Ketika terjadi konstelasi politik dunia dalam keadaan balance of power maka setiap negara akan
melakukan pengembangan teknologi perang. Tetapi, permasalahannya adalah
pengembangan teknologi bukanlah hal yang murah, sehingga yang dapat melakukan
hal tersebut biasanya hanya di negara-negara besar yang memiliki sumber daya
ekonomi yang banyak. Sehingga pengembangan teknologi di setiap negara akan
berbeda. Ketika dirasa suatu negara butuh untuk ekspansi dan merasa terancam,
serta merasa teknologi yang dia miliki jauh lebih kuat daripada yang dimiliki
oleh negara yang mengancamnya maka bisa
jadi perang digunakan untuk mendapatkan kepentingan. Pengembangan teknologi
sekarang ini banyak bergerak dibidang mikro elektronik, nano teknologi,
bioteknologi, robotika dan artificial
intellegence. Pengembangan dalam bidang tersebut tentu saja membuat
dinamika baru dalam perkembangan dunia keamanan. Para imuwan bahkan meramalkan
bahwa pada tahun 2030 dunia keamanan akan mengembangkan produk yang memiliki
tingkat akurasi yang tepat dan penghancuran yang mendorong timbulnya konflik.
Maka, sekarang ini pengembangan teknologi informasi dan komunikasi seperti
penciptaan virus untuk kepentingan intelejen akan lebih efektif penggunaannya
dibandingkan dengan pengembangan teknologi nuklir untuk kepentingan militer.
Perkembangan teknologi juga merubah
politik minyak menjadi politik teknologi. Sekarang ini, ilmuwan mulai banyak
melakukan riset mengenai sumber energi baru yang lebih efektif dan efisien
dibandingkan sumber daya minyak. Energi minyak sendiri dirasa kurang efektif
karena penggunaannya menyebabkan dampak lingkungan yang buruk, untuk itu sumber
energi daur ulang limbah dalam bentuk biogas misalnya jauh lebih diminati saat
ini karena lebih murah, sumber dayanya melimpah, dan lebih ramah lingkungan.
Maka, negara yang memiliki perkembangan teknologi paling maju juga nantinya
akan menguasai sumber energi baru.
Peran Perkembangan Teknologi Dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi
Peran perkembangan teknologi dalam
mendorong pertumbuhan ekonomi sangatlah penting. Misalnya adalah, untuk
memecahkan permasalahan sosial dan lingkungan PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa)
telah menambahkan suatu forum khusus untuk para peneliti sebagai pemberi saran
kepada negara-negara untuk memecahkan permasalahannya. Saran tersebut nantinya
akan diproses dan diimplementasikan dalam bentuk kebijakan publik. Tujuannya
adalah untuk mengentaskan permasalahan terutama mengenai permasalahan sosial di
negara-negara berkembang.
Seperti yang kita ketahui sejak
globalisasi mulai meluas dan teknologi informasi juga berbagai teknologi
terapan lainnya semakin berkembang, artinya saat itu juga muncul banyak
penemuan inovatif, dengan diadakannya peraturan mengenai Hak Kekayaan
Intelektual (TRIPs) yang tercantum dalam World
Trade Organization juga memberikan keuntungan yang besar bagi negara-negara
maju. Negara maju diuntungkan karena hingga saat ini penelitian untuk
mengembangkan teknologi sangat pesat di negara maju, mengingat untuk melakukan
penelitian semacam itu dibutuhkan biaya yang besar.
Untuk mengurangi kesenjangan dalam
bidang pengembangan teknologi maka baik dalam PBB maupun WTO dibentuklah suatu
skenario agar negara berkembang dapat menikmati transfer teknologi dari negara
maju. Tetapi pada kenyataannya hal tersebut tidaklah efektif dan berjalan
lancar. Pada dasarnya jika menggunakan prinsip ekonomi liberalis segala hal
yang dilakukan adalah untuk mendapatkan keuntungan, maka seringkali transfer
teknologi cenderung bukan merupakan hal yang penting bagi negara maju. Dengan
demikian, pengembangan teknologi dan informasi menjadi faktor yang menentukan
dalam menentukan posisi dalam pasar global.
Pengembangan teknologi juga
menghendaki negara-negara membuat standarisasi terhadap produk yang masuk ke
negaranya, untuk mendapatkan barang terbaik sesuai dengan kebutuhan. Hanya saja
yang menjadi masalah disini adalah banyak negara yang menentukan standarisasi
terhadap produk-produk tertentu adalah negara maju dan bukan berkembang. Hal
ini berdampak buruk bagi negara berkembang, karena nantinya akan terjadi
hambatan dalam perdagangan.
Perannya Dalam Sistem PBB
Dua aspek yang menjadi perhatian
mengenai peran dari pengembangan teknologi tersebut terhadap sistem PBB. Dalam
sistem PBB ada dua aspek yang menjadi perhatian yaitu mengenai bagaimana
pengembangan teknologi dapat mempengaruhi permasalahan global dan mengenai
saran yang dikeluarkan untuk mengatasi masalah tersebut oleh para pakar dan
pengembang teknologi. Pertama mengenai permasalahan global, pengembangan
teknologi telah menciptakan berbagai inovasi baru. Pada abad ke-21 permasalahan
global yang seringkali menjadi pusat perhatian bukan hanya kesenjangan sosial,
tetapi juga masalah lingkungan akibat aktivitas industri. Dengan adanya
pengembangan teknologi yang dilakukan oleh para peneliti (misalnya) dimasa yang
akan datang penggunaan Air Conditioner yang
tidak ramah lingkungan dan merusak ozon dapat dialihkan dengan penggunaan panel
isolasi panas yang lebih ramah lingkungan dan lebih murah. Secara ekonomi
negara dapat menghemat pengeluaran untuk energi jauh lebih banyak, sehingga
anggarannya dapat digunakan untuk meningkatkan biaya produksi.
Masalah mengenai lingkungan
memerlukan banyak peneliti untuk dapat menyelesaikannya. Para ilmuwan bekerja
untuk mengetahui seberapa jauh dampaknya dan bagaimana cara untuk mengatasi
masalah tersebut. Maka dari itu, para peneliti dibutuhkan untuk memberikan
saran kepada pemerintah untuk merumuskan kebijakan apa yang diperlukan untuk
mengurangi emisi dan efek rumah kaca. Contoh dari saran tersebut adalah
lahirnya Protokol Kyoto yang membahas tentang masalah lingkungan.
Pengembangan teknologi dewasa ini
menjadi hal yang penting. Beberapa perubahan yang telah dihasilkan adalah
adanya perubahan konstelasi politik global, adanya perubahan mengenai isu
internasional, adanya pergeseran peta ekonomi dunia, dan semakin banyaknya
jenis diplomasi yang digunakan untuk mencapai suatu kepentingan negara karena
isu yang dibahas semakin banyak. Kali ini penulis akan fokus melihat mengenai
masalah diplomasi. Diplomasi yang ada dalam jurnal yang ditulis oleh PBB mash
banyak menjelaskan mengenai diplomasi untuk mengurangi dampak perang, seperti
penggunaan bio chemical weapon,
nuklir, dan lain sebagainya.[2] Di
dunia Internasional sendiri saat ini sedang berkembang diplomasi mengenai
teknologi informasi dan komunikasi. Berbagai pengembangan tersebut sedang
menjadi perhatian dunia. Tujuannya adalah agar dapat bergabung dalam aliansi
teknologi internasional dan untuk mendapatkan hak kekayaan intelektual demi
meningkatkan keamanan nasional dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi
dinegaranya.
Sedangkan dilihat dari dalam negeri,
maka negara perlu untuk meningkatkan pengetahuan dan inovasi mengenai
teknologi, pengetahuan alam, dan kebijakan yang inovatif agar dapat bersaing
dengan negara lain. Sistem yang inovatif juga sangat diperlukan untuk
mengoptimalisasi kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah dinegara tersebut
berkaitan dengan kompetisi antar negara. Lebih jauh lagi, dalam keadaan seperti
ini, maka universitas memiliki peran yang sangat penting bagi perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi di suatu negara terutama di negara berkembang. Untuk
meningkatkan kapasitas pembangunan maka diperlukan juga adanya berbagai pelatihan
untuk para peneliti.
Dengan demikian, saat ini meskipun
arus informasi dan komunikasi telah merubah konstelasi politik dunia, tetapi
pengembangan ilmu pengetahuan masih digunakan untuk keperluan peningkatan
keamanan nasional. Lebih dari itu, pengembangan teknologi informasi dan
komunikasi juga digunakan untuk mempertahankan stabilitas nasional,
meningkatkan perekonomian, dan untuk keperluan intelejen. Untuk itu diplomasi
teknologi dalam bentuk apapun sangat penting, dan orang-orang ahli dalam bidang
tersebut juga sangat dibutuhkan untuk menganalisa kepentingan nasional dari
negara tersebut terkait dengan pengembangan informasi dan teknologi agar
memiliki posisi yang jelas untuk mempertahankan kepentingannya dalam pola
hubungan internasional.
6 komentar
Sangat bagus
ReplyDeletety infonya gan....
ReplyDeletemampir juga ke sini : http://scarsfaces.blogspot.co.id/
saling bantu yah TY + Follow blog, fanspage dll
Fanspage FB : https://www.facebook.com/scarsfacesblog
A.N : Scarlet Scars / Scarsfaces
teknologi sekarang semakin canggih saja, bahkan gara2 teknologi bisa terjadi hubungan antar negara.
ReplyDeletemantap artikelnya
artikelnya keren mbak. memotivasi bahwasanya kita harus ikut andil dalam perkembangan teknologi
ReplyDeletehubungan antar negara melalui jaringan sudah ada dari dulu, jaringan ini di adakan karena ketergantungannya jarak wilayah yang sangat jauh
ReplyDeleteNowadays technology is a very important factor in forming relations between countries. The development of technology and information flows has changed the constellation of world politics.
ReplyDeletesemoga bermanfaat
mohon kritik dan saran yang membangun ya :D
"sharing is caring"