Pict Credit: Philosopherforchange

The price for safety, is the loss of privacy - Unknown

Pernah baca novel Digital Fortress karya Dan Brown? Novel yang pertama kali diterbitkan tahun 1998 ini sedikit berbeda dari novel Brown yang lain, di Digital Fortress, Brown cerita tentang National Security Agency (NSA), sebuah lembaga kriptologi AS.

Kita nggak akan resensi bukunya Brown disini, yang akan kita bahas adalah NSA, lembaga kriptologi AS yang cukup kontroversial. Bahkan dikalangan warganya sendiri.

Sekitar tahun 2014 lalu, masyarakat AS mengolok NSA melalui meme yang banyak tersebar di facebook. Mengglobal? not really, protes tersebut hanya tersebar dikalangan warga AS saja dan beberapa situs luar.

FYI, kriptologi itu seni atau ilmu yang mempelajari semua aspek tulisan yang bersifat rahasia. Di Indonesia ada juga sekolahnya, namanya Sekolah Tinggi Sandi Negara (STSN), kalau kalian suka hal berbau propaganda pasti pernah at least mikir mau masuk sekolah satu ini. (Source: infokriptologi)

Back to NSA, NSA itu bagian dari Departemen Pertahanan dan anggota komunitas intelejen AS yang dibentuk tahun 1952. Waktu itu dibentuk dibawah pemerintahan Presiden Truman.

Pembentukan NSA punya dua tujuan, yaitu Signals Intelligence (SIGNIT) dan Information Assurance (IA). SIGNIT untuk memanfaatkan jaringan komunikasi luar negeri dan IA untuk melindungi sistem informasi AS.

Awalnya NSA dibentuk memang untuk menciptakan keamanan nasional melalui pengembangan teknologi, tapi semenjak negara api menyerang, maksudnya semenjak kejadian black september dan kampanye Global War on Terrorism (GWOT) oleh Bush Junior, NSA mulai melakukan penyadapan.

Nggak cuma alat komunikasi seperti telfon kabel, tapi juga komunikasi via internet seperti e-mail bahkan game, mantap kan.

Pict Credit : Startribune

Selain itu, bukan cuma masyarakat yang kena sadap, Kanselir Jerman dan beberapa pemimpin negara lain juga kena sadap. Ada kata-kata Angela Merkel yang terkenal saat kritik skandal kasus mata-mata NSA, "No spying among friends."

Flash back sebentar, tahun 2011 lalu, Mike Roger dan Russperberg sempat bikin RUU CISPA (Cyber Intellegence Sharing Protection Act) yang intinya memperbolehkan tindakan penyadapan pemerintah demi terciptanya keamanan nasional.

RUU-nya sampai tahun 2014 lalu belum di acc sama house of representative AS (ini semacam DPR-nya AS). Menurut kongres, kalau RUU CISPA di acc-tandanya kongress melegalkan aktivitas penyadapan yang dilakukan NSA.

Inget nama Edward Snowden? yang tahun 2013-an lalu happening banget, waktu itu dia membocorkan rahasia bahwa NSA telah lama menyadap alat komunikasi masyarakat AS ke publik.

Sejak saat itu juga kabar penyadapan NSA meluas. Bahkan NSA dikabarkan telah menyadap media sosial, online video games, Bulk International Money Transfers, Mobila Data, Google, Yahoo, bahkan adress book dan teman dari setiap warganya.

Mungkin kalian bisa tanya NSA password facebook mantan.

So? Kalian pilih mana national security atau privacy? 

Source:
Craig Snyder, 1999, contemporary security and strategy. Palgrave McMillan.
NSA, 2000, National security agency/central security service. USA.

Online source:
KLIK >> Media Blackchat, EFF, DW, Salon, US news, Sourcewatch

Pict credit: Quickmeme.

Expectation is the root of heartache - William Shakespeare

Quotesnya shakespeare kayaknya tepat sasaran deh. Baru-baru ini baru tahu dan coba ikutan event blog walking dan komentar disalah satu komunitas blogger gitu.

Mengingat kita sama-sama penulis amatir, ekspektasi terhadap sesama blogger adalah kita sama-sama mengerti, bahwa cara menghargai penulis adalah dengan membaca, sedangkan cara memberi dukungan kepada penulis adalah dengan memberikan masukan yang membangun, entah melalui private chat atau dikolom komentar.

Yah, kita semua udah terlalu tua untuk belajar cara menikmati suatu karya kan? jadi nggak perlu disebutkan.

To me, personally, i feel appreciated when my friend who did blog walk in here comment through pm, "Heyy.. ternyata sejarah ini begitu ya, sejarah anu begitu ya, asik dibaca kok, Gue suka artikel yang ini deh, tapi kayaknya terlalu banyak cantumin source, kalau bisa sourcenya ditaro dibawah aja."

That's what i expect, but then..

Saat mulai event,  komentar dan "berkunjung" ke blog orang lain justru jadi sebuah komoditas. Karena itu juga, kita jadi lupa cara menikmati karya seseorang.

Kenapa jadi komoditas, iya soalnya targetnya cuma selesai event dengan cara komentar, akhirnya membaca bukan jadi hal relevan buat dilakukan, karena tujuannya dan targetnya sudah beda.

Oh dang they did blog walk yet dont read even one of my article, and suddenly comment about it. Funny huh?  sisi penulis Gue tercederai.

Perlu diingetin? cara menikmati karya musisi adalah dengan mendengar, cara menikmati karya sastra adalah dengan menghayati, cara menikmati karya penulis adalah dengan membaca. As simple as that.

Saat blog walk ke lapak orang lain, posisikanlah diri sendiri jadi yang punya blog, jadi bisa lebih menghargai karya orang lain.

Eventnya naikin traffic? ya naik walaupun gak signifikan karena cuma ikut satu event. Tapi puaskah? To be honest.. not really. 

Above all, it's my fault start to build any expectation thru this event from the very first beginning, like what shakespear said. My period and expectation kill me in the same time, kinda got hepatitis type h.. hurt. Haha. 

Photo credit: InSerbia News

Tau dong Emmanuel Macron? video jabat tangan Macron dan Trump sempet viral di media sosial, dan jadi bahasan juga dikalangan peneliti hubungan internasional.

Udah jadi kebiasaan Trump kalau jabat tangan pasti narik lawannya, menurut pengamat itu adalah cara Trump menunjukkan dominasinya. Biasanya pemimpin lain yang jabat tangan sama Trump sih "ketarik" dan agak kaget, lain hal sama Macron, dia justru "bertahan." (Lihat video KLIK >> Trump's Awkward Handshake Moment)

Nggak cuma soal videonya, seperti yang dilansir di CBSNews, ternyata dia adalah President termuda yang pernah terpilih. Emang muda banget sih, usianya masih 40-an lah. Sebelumnya Macron pernah menjabat jadi Menteri Ekonomi, Pembaruan Industri, dan Urusan Digital pada masa pemerintahan Manuel Valls tahun 2014 lalu. (Source: Wiki)

Voters sekarang memang lagi suka sekali sama yang muda-muda, mungkin karena pemikirannya yang dianggap lebih maju dan nggak kolot kali ya. Belum lagi millenial sekarang suka sama ketampanan haqiqi. Tapi muda dan tampan aja nggak cukup ya!

Macron ini memenangkan pemilu dengan suara mutlak setelah mengalahkan Marine Le Pen dari Partai Front Nasional. Macron sendiri berasal dari partai La Republique en Marche (LRM). Kemenangannya didapat setelah melalui dua putaran pemilu.

Sebetulnya pada putaran kedua bukan cuma Macron dan Pen yang berhak untuk ikut, ada juga Francois Hollande dari Partai Sosialis. Tau lah ya Hollande, cukup terkenal soalnya, tapi Hollande memilih untuk nggak ikut re-election.

Well, yang Macron tawarkan itu Revolution. Kalimat revolusi ini lagi hits banget dipake sama para petahana, kayaknya masyarakat sekarang udah jenuh sama yang gitu-gitu aja dan butuh gebrakan.

Yang dijanjiin cukup unik sih. Seperti yang dilansir dari Economist dia mau kebijakannya balance antara kanan dan kiri. Maksudnya apa? Kanan berarti kebijakannya lebih terbuka dengan perdagangan bebas dan imigrasi. Sedangkan Kiri yang berarti fungsi pemerintah juga penting dalam sistem pasar bebas sebagai pengatur dan pelindung.

Kenapa unik? karena kebanyakan pemimpin eropa kalau pro kanan ya kanan banget, pro kiri ya kiri banget. Tapi dia nawarin ditengah-tengah, antara kanan dan kiri.

Oke kita kembali ke Macron, pemikirannya yang pro pasar bebas dan imigran ini bertolak belakang banget sama Trump yang lebih nasionalis proteksionis sesuai kampanyenya "America First" dan cenderung Globaloney.

Meskipun begitu nggak berarti Macron ini sepenuhnya bertolak belakang sama Trump. Dilansir dari situs Foreign Policy, Macron termasuk pemimpin yang menyatakan akan memerangi Islamisme, makanya Macron menolak saat dikatakan anti trump.

Photo credit: InSerbia News.

Bahas sedikit soal kebijakan yang kanan kiri oke itu. Di buku The Great Transformationnya Karl Polanyi, doi pernah bilang"

Cara terakhir dalam menghindari kegagalan pasar adalah dengan swa-pengaturan pasar yang terganggu, yang berujung pada intervensi politik.

Sebetulnya pemikiran Polanyi secara keseluruhan kiri banget sih, maklum pemikirannya banyak dipengaruhi sama Karl Marx. Dari sisi kanan sendiri, ada yang disebut sama kegagalan pasar makanya kadang untuk beberapa hal campur tangan pemerintah sangat dibutuhkan terutama untuk pengadaan barang publik. (Kalau mau komperhensif coba baca bukunya David Weimer, Public Policy Analysis)

Makanya liberalis murninya Adam Smith memang udah nggak dipake sejak lama, pemerintahan sekarang biasanya lebih Keynesian, ya mirip-mirip lah sama revolusi yang ditawarkan Macron ada ditengah-tengah antara kanan dan kiri. Cuma belum tau juga rasionya berapa, soalnya antara Keynes sama Merkantilis kan beda tipis, siapa tau kalau rasionya tepat malah timbul Macronis haha..

Balik lagi, kemenangan mutlak Macron terhadap Pen menandakan ekspektasi masyarakat Prancis yang tinggi terhadap pemerintahannya. Umumnya ekspektasi masyarakat ini a blessing pas masa kampanye karena bisa meningkatkan elektabilitas, tapi curse mulai masuk masa pemerintahan karena masyarakat pasti terus memonitor kinerja rezim Macron.

Well, Semoga Macron bisa memenuhi ekspektasi Prancis dan Uni Eropa ya.

Inkuisisi Spanyol yang dipimpin oleh Ratu Isabella dan Raja Ferdinand pada tahun 1492, membuat Yahudi harus menyelamatkan diri ke daerah lain. Dilansir dari situs DailyMail, saat itu sekitar 800.000 Yahudi dipaksa untuk pindah keyakinan menjadi Katolik.

Pada akhirnya, Yahudi di Spanyol yang berpindah keyakinan dibagi menjadi dua, yaitu
Conversos dan Morranos.

Conversos adalah orang Yahudi yang akhirnya benar-benar taat pada ajaran Katolik, sedangkan Morranos adalah orang yang berpindah keyakinan namun secara diam-diam masih menjalankan ajaran Yahudi.

Nah, hasil dari adanya inkuisisi Spanyol adalah, puluhan ribu morranos disiksa. Beberapa waktu lalu 9gag pernah posting gambar dengan caption "1st fidget spinner ever exist" atau semacam itulah, ini gambarnya:



Ternyata oh ternyata, ini adalah gambar penyiksaan yang dialami oleh Yahudi pada masa itu. Bukan gambar orang lagi rame-rame main fidget spinner ya, tapi morranos yang dibakar hidup-hidup.

Nah, salah satu jurnal pernah bilang kalau pada masa itu, Yahudi yang mau menyelamatkan diri pergi ke benua Amerika, bersamaan dengan datangnya Columbus.

Makanya timbul perdebatan apakah Columbus sebenarnya adalah morranos atau bukan. Kalau mau baca yang ringan dan ringkas bisa baca disitus kaya Dailymail atau CNN mereka bahas soal ini, karena kita nggak akan bahas soal apakah Columbus Yahudi atau Katolik.

Back to the topic, setelah kedatangannya ke benua Amerika bersama Columbus, pada 1700-an Yahudi sudah mulai banyak berbaur dan ikut kegiatan masyarakat (yang waktu itu disebut British America).

Bahkan tahun 1754 - 1763, Yahudi ikut membantu "British America" dalam tujuh tahun perang India dan Prancis. (Kalau di google kalian bisa search dengan keyword : french and indian war)

Pas 17 Agustus 1790, bukan hari kemerdekaan kita, tapi itu adalah saat Musa Seixas, sipir Kongregasi Kahal Kadosh Yeshuat Israel, atau lebih dikenal dengan Kongregasi Ibrani dari New Port nulis surat sambutan terhadap terpilihnya George Washington sebagai Presiden pertama Amerika Serikat.

Surat yang ditulis Seixas ini nggak semata-mata sambutan terhadap Presiden baru, tapi juga memberitahu penderitaan warga yahudi di Newport yang selama ini menderita karena perang revolusi.

Seiring membaiknya perekonomian Newport, George Washington melakukan kunjungan seremonial pertamanya. Saat itu diketahui ada 300 yahudi yang tinggal di Newport. Newport menjadi rumah yang aman bagi yahudi, walaupun mereka tidak mendapat kesetaraan politik.

Tidak lupa, dalam suratnya Seixas juga mengingatkan George Washington, sebagai Presiden pertama yang dipilih oleh rakyat untuk dapat melindungi "hak-hak" setiap warga negara.

Surat Seixas ditutup dengan kalimat "Malaikat menjanjikan nenek moyang kita padang gurun tanah" dan George Washington diharapkan dapat memberikan tanah tersebut. Tanah itu adalah tanah Yerussalem.

Surat dari Seixas ini kemudian diterima oleh George Washington dengan baik. Inilah yang nantinya menjadi awal mula adanya yahudi di tanah yerussalem, atau yang saat ini lebih dikenal dengan Israel.

Jadi kalau ditanya, kapan diaspora yahudi pertama kali di Amerika? jawabannya ya bersamaan dengan datangnya Columbus di benua Amerika.