Blood Diamonds: Kenyataan Pahit Tentang Asal Usul Berlian (Part 2)

Pict credit to source.co.zw


The government want you to vote. They gonna tell you, 'the future is in your hands.' We now the Future, so we take your hands. No more hands, no more voting. - Captain Poison

Taktik Brutal RUF 


Foday Sankoh adalah salah satu ex-tentara (atau sebutannya apa ya, anggota kali ya) RUF. Dia menjanjikan pembagian penjualan berlian yang lebih besar kepada warga miskin, alih-alih terus dibohongi oleh pemerintah yang korup, sehingga warga bisa lebih sejahtera.

Tapi, taktik yang digunakan Sankoh ini terlampau brutal. Kenapa brutal? Dia memutilasi warga itu sendiri buat menunjukkan kalau pemerintah yang sekarang bahkan nggak punya kekuatan untuk melindungi warganya. 

Semacam aksi terorisme, yang tujuannya nggak benar-benar menyerang, tapi untuk menjatuhkan mental sasaran. 

Mereka berhasil menguasai beberapa tambang berlian dan menjadikan warga didaerah tambang tersebut sebagai pekerja. Kebanyakan dari mereka adalah petani dan anak-anak yang dipaksa untuk jadi penambang Berlian. Kalau mereka nggak berhasil mencapai target produksi, biasanya mereka akan ditembak ditempat.

Dari beberapa literatur, RUF bahkan memutilasi warga cuma supaya mereka nggak bisa memilih dalam pemilu. Kenapa harus dimutilasi? soalnya waktu itu pemilu di Sierra Leone mengharuskan warga memilih dengan cap jari. Beda dengan Indonesia yang mengharuskan kita mencoblos dikertas. Jadi ya supaya nggak bisa pemilu ya kira-kira potong aja tangannya. 

Parahnya, hasil tambang yang dihasilkan kaum oposisi ini diperjual belikan untuk membiayai peralatan dan segala kegiatan brutal RUF. 

9 Tahun Perang Sipil Sierra Leone

Foto pemakaman umum di pusat kota Sierra Leone. Pict credit to nationalgeographic

Yup, perang sipil di Sierra Leone terjadi selama sembilan tahun. Selama itu pula mereka sangat bergantung sama bantuan tentara Inggris (karena tadinya Sierra Leone termasuk dalam negara persemakmuran Inggris), Nigeria, dan Afrika Selatan.

Sembilan tahun perang sipil di Sierra Leone tersebut diperkirakan menyebabkan lebih dari 50.000 orang meninggal dunia, 500.000 warga mengungsi, dan ribuan orang diamputasi.

Tentara Sierra Leone sendiri yang dinamakan Sobels, itu hancur. Dalam artian, saat siang hari mereka jadi pemberontak, kalau malam jadi tentara. Bingung kan? tapi ya emang begitu adanya.

Akhir Perang Sipil Sierra Leone


Pada Juli 1999, Sankoh dan Presiden Sierra Leone, Ahmad Tejan Kabbah, menandatangani Lome Peace Accord dibawah tekanan PBB dan pemerintah AS, yang memaksa RUF melakukan gencatan senjata dan pemerintah membenahi mekanisme penjualan berliannya.

Lome Peace Accord ini membawa perdamaian memang, tapi cuma sebentar, karena pada 6 Januari 2000 atau enam bulan setelah penandatangan Lome Peace Accord, RUF menyerang kembali Freetown yang merupakan salah satu distrik lokasi tambang berlian di Sierra Leone. 

Untuk meminimalisir perang, pada akhirnya PBB melakukan embargo terhadap berlian yang berasal dari area konflik. Disamping itu juga PBB memberikan bantuan ekonomi, menurunkan peacekeeper, dan memberikan bantuan lainnya.

PBB juga menerapkan Kimberley Process, yang merupakan sistem sertifikasi yang memonitoring asal usul berlian, dari pertambangan hingga ke distributor. Harapannya supaya kejadian kaya di Sierra Leone bisa diminimalisir, distributor nggak asal beli berlian yang ternyata uangnya dipakai untuk membiayai perang sipil, yang dalam hal ini aksi brutal RUF misalnya.

AS juga saat ini lagi melegislasi Clean Diamond Act, yang berfungsi untuk menolak semua berlian yang asal usulnya nggak jelas.



__________________________
Sumber:
4. BBC

You Might Also Like

1 komentar

  1. Apa masih ada ya berlian di disana. Mau cari ni buat akik

    ReplyDelete

semoga bermanfaat
mohon kritik dan saran yang membangun ya :D
"sharing is caring"