Photo credit: Nursing times |
Hai,
Alih-alih menepati perkataan Gue buat nulis lanjutan cerita diaspora yahudi, malah terjebak sama tumpukan tugas yang mudah-mudahan bisa segera selesai.
Disela waktu luang yang banyak ini, sekiranya maafkanlah daku yang belum posting lanjutan kemarin. Rasanya kalau nulis soal diaspora sekarang kepala ini sudah berasap. Jadi kali ini kayaknya kita sharing aja soal,
"Apa aja yang harus dipertimbangkan saat mau lanjut s2?"
Kebetulan habis lulus, selang beberapa bulan sih, Gue langsung ambil s2?
Nah.. jadi waktu itu memang gambling, fokus kerja dan cari kerjaan yang lebih baik? atau gimana nih. Akhirnya setelah melalui perdebatan batin yang singkat, padat, dan mudah-mudahan efisien akhirnya Gue milih untuk lanjut s2.
Sebelum melanjutkan pendidikan ke jenjang yang sedikit lebih tinggi, tentu aja supaya nggak salah jalan banyak diskusi sama dosen dan teman yang udah lebih berpengalaman.
Oh ya, jadi dulu itu Gue ambil Ilmu Hubungan Internasional, kekhususan Ekonomi Politik.
Setelah berdiskusi panjang dan lebar, Dosen menyarankan untuk ambil jurusan yang linier saja, supaya katanya sial-sialnya ndak dapat kerja tetep bisa kerja jadi Dosen. Well, ini beneran belum sempet ngecek aturannya sih, tapi kalau memang mau jadi Dosen ya linier saja, kalau mau mengejar cita-cita terpendam, ya nekat saja, kalau mau jadi jodoh Gue, yuk kita ke pelaminan #ehhh
Karena sebetulnya untuk kerja diperusahaan ndak mesti linier kok, bahkan untuk jadi PNS juga ndak ada keharusan sih biasanya, tapi cek n ricek aja dulu sebelum mengambil keputusan, biar ndak perlu ambil s2 lagi kemudian.
Kalau Gue pribadi, karena saat belajar di HI dengan kekhususan ekonomi politik itu lebih berat di politiknya, tanpa ada hitungan ekonomi, jadi untuk memperdalam part ekonomi itu, dengan modal nekad dan endowment minim, terjerumuslah ke jurusan manajemen perencanaan kebijakan publik (yang sebenarnya adalah kebijakan ekonomi) di FE UI.
Sebelum pilih jurusan, Gue riset dulu sih soal silabus kuliahnya, sesuai nggak sama kebutuhan. Setelah riset beberapa jurusan kampus, salah satunya IPB dan UGM waktu itu, Gue akhirnya memutuskan untuk ke UI.
Alasannya simple, karena kalau ke Jogja rasanya sudah bosan (walau tetap sering kangen), lagipula secara geografis UI ada di pusat perekonomian negara. Weehh... sebetulnya untuk memudahkan aktifitas aja sih ini.
Singkat kata, setelah ujian.. Gue lolos, dan ternyata GILA.. kaya naik roller coaster. Sebulan gue sakit dong.. mantap kali jurusan ini.
Karena dari non-ekonomi, lumayan ah bukan kayaknya lebih tepat sangat kewalahan. Tapi worth to try banget buat yang suka challenge.
Well, banyak yang bilang UI, UGM, dan beberapa univ negeri lain adalah neraka bagi orang yang mau tugas belajar dengan niat pengen santai. Boro-boro santai, setiap minggu dikasih tugas. Tapi disini lo bakal nemu orang-orang yang menyenangkan, suasana belajar yang asik banget, temen belajar yang zuper, dannn apa ya terpenting link sih.
Jadi saran dari Gue buat lo yang mau lanjut sekolah entah dari SMA mau jadi Mahasiswa, atau jadi mahasiswa mau melanjutkan jenjang ke yang lebih tinggi?
1. Cari tahu dan tetapkan tujuan, fokus
2. Cari jurusan yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan (cek silabus, biasanya ada di web kampus sih)
note: Kalau mau jadi dosen baiknya linier sama jurusan S1-nya. Kalau mau hal lain, ya cari yang sesuai, baiknya jangan membal terlalu jauh supaya nggak menyulitkan kamu sendiri, kecuali memang tuntutan kerjaan dan alasan ingin menggapai cita-cita. *cailah haha.
3. Cari universitasnya
4. Belajar buat masuk univ, dan dapat LoA
5. Cari beasiswa (bagi yang mau ambil beasiswa)
Note: itu urutannya bisa dibalik sih cari beasiswa dulu, baru kampus. Sesuai kebutuhan aja. Yang jelas adalah persiapkan berkas dari jauh hari.
Oh ya, kalau mau daftar program joint degree/double degree dari kampus, cek dulu jurusannya ada program itu atau enggak. Kalau memang ada, tanya persyaratannya.
Opsional:
6. Kalau mau irit, terutama yang SMA mau jadi Mahasiswa mending pilih kota yang terkenal biaya hidupnya murah meriah atau terjangkau sama doku kamu/orang tua. Syukur kalau dapat beasiswa. Cari tahu biaya hidup dan biaya kuliah penting banget sih ini, buat menghindari putus kuliah ditengah jalan.
7. Kalau mau S2 dengan harapan bisa santai, sebaiknya baca testimoni mahasiswa yang ambil jurusan serupa. Kalau mereka ngeluh dan nggak sans, terserah sih mau diambil apa engga. Haha.
8. Apa lagi ya?? udah nggak ada ide nih.. mau nambahin? tulis aja dikolom komentar!