TIPS MEMILIH BAHAN KUE UNTUK BISNIS

Foto donat yang Jeda buat saat masih belajar bikin donat. Haha. Pict credit: www.jendelaeva.com


Hai guys, berapa bulan ya kita nggak ketemu? (emang ga pernah ketemu sih)

Tapi kayaknya udah lama banget dari terakhir nulis blog. Jeda mau berbagi sedikit tentang pengalaman masa pandemi yang lumayan seru! 

Jadi tuh sebelum masa pandemi Jeda sempet jumawa alias shombong bahwasanya sektor pekerjaan Jeda nggak gitu terdampak, in fact i got no project since March. Iya, ga ada kerjaan sama sekali sedangkan tabungan semakin tipis. Akhir Juli Jeda mulai berpikir keras sampai tahap tabungan tinggal 100k di bulan Agustus. HAAAA SEDIH WOYLA 

Jeda emang lagi aktif di twitter dan disana ternyata banyak orang yang mulai bisnis kuliner. Ada yang buat dessert box, soft cookies, garlic bread yang hits. Kebetulan sejak tahun lalu Jeda memang mulai belajar bikin kue, jadi segala peralatan kaya oven, mixer, dan segala macem tersedia di rumah. Akhirnya Jeda mulai bisnis kuliner, sekali buat, bagi tester, ada masukan langsung revisi, kemudian jual. 

Iyaa! Jeda pakai modal 100 ribu untuk awal buat. 100 ribu cukup emang? Cukup banget. Nih Jeda bagi tipsnya ya. Rata-rata biasanya bisnis kuliner nggak perlu modal besar sih, tapi perputarannya bisa cepat. Kita ambil contoh jika kalian mau bisnis kue kering, gimana sih cara supaya bisa menghasilkan kue kering yang enak dengan bahan yang bagus.


TIPS MEMILIH BAHAN KUE UNTUK BISNIS KULINER


Menurut Jeda, dalam bisnis kuliner yang paling penting tuh rasa. Jika rasa produk kita enak, maka ya orang bakal repeat order terus. Nah untuk menghasilkan rasa yang enak, salah satu hal yang sangat penting adalah memilih bahan-bahan yang berkualitas dan enak. 

Gimana caranya? gampang dong, tanya aja sama penjual di toko bahan kue. Dari mulai tepung terigu, butter, tepung gula, sampai ke coklat. Jeda kasih kisi-kisinya ya, tepung terigu itu harganya ada di kisaran 10rb/kg, tepung gula halus sekitar 7rb/bks, butter sekitar 20rb/500gr, yang terpenting dari semua ini adalah saat kita memilih bahan utama seperti coklat. 

Pemilihan tepung, gula, butter itu nggak berpengaruh banyak sama produk, kecuali kita mau produk kuliner high-end. Tapi pemilihan coklat? itu bisa fatal kalau salah. Jika kita pilih coklat yang nggak enak, sebagus apapun adonannya rasanya jadi ga enak.

Biasanya tiap ke toko bahan kue, Jeda selalu tanya, "Mba, best seller brand coklatnya apa? dan yang kualitasnya bagus apa?" 

Setiap kali pergi ke toko bahan kue, most of the time, jawabannya adalah coklat Colatta. Coklat ini bisa dibeli ecer dengan harga sekitar 24rb/blok. Jika baru awal mulai bisnis ya beli eceran aja. Tapi jika orderan mulai banyak, Jeda saranin buat beli semua bahan langsung dalam jumlah banyak, karena emang mengurangi biaya operasional yang nantinya bisa menekan harga produk kita, sehingga produk bisa bersaing. Biasanya, ada perbedaan harga antara beli di toko dan online dan biasanya lebih murah online. Hehe. 





Untuk toko online sendiri, biasanya Jeda beli di toko Wahab (online). Jadi toko itu khusus jualan bahan kue, bakers pasti kenal deh sama toko online satu ini, soalnya bahan dasar kue di toko wahab lengkap banget, terus harganya bersaing. Haha. 

Oh ya, sedikit review buat rasa coklat Colatta, rasa coklat Colatta ini manis, tapi nggak giung (nggak terlalu manis) ada pahitnya sedikit, jadi jika pakai dalam jumlah banyak nggak akan bikin enek. Sejujurnya setiap bikin produk entah bikin brownies, cookies, dan lainnya, Jeda selalu pilih coklat ini. Terutama untuk brownies sih, JUARA! 

Setiap bagi-bagi tetangga hasil baking, mereka selalu bilang, "pasti pake bahan mahal ya makanya enak." Suka keki kadang. HAHA. Padahal harganya affordable banget. 

Btw brand coklat yang lebih enak lagi banyak sih, kalian coba aja cek toko wahab deh. Dari mulai coklat blok sampai coklat bubuk ada semua. Selain jual bahan kue, mereka juga suka ngasih tips and trick cara mengolah kue atau bahan kue yang baik dan benar. Websitenya berguna banget kalau mau mulai bisnis kuliner. 

Oh ya, dari 100ribu, setiap hari omset naik, jadi di hari kedua-keempat omset 125rb/hari, dalam seminggu naik lagi jadi 250rb/hari, sampai seminggu berikutnya omset bisa 345rb/hari. Di minggu kedua ini Jeda mulai beli bahan yang sekaligus banyak karena emang kalau beli nyicil tu biaya operasionalnya gede. 

Jika ada yang punya masalah serupa, kalian bisa ikutin cara Jeda buat survive ditengah pandemi ini. Semangat terus ya buat kita semua, we're in this together, we will survive! See you guys. 

You Might Also Like

5 komentar

  1. Tetap semangat menghadapi pandemi.

    ReplyDelete
  2. Keren tips nya, memang harus jeli mencari peluang saat pandemi ya mba

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mba, harus rada kreatif dan pinter cari peluang dengan memanfaatkan hal-hal yang kita punya ditengah segala keterbatasan. Hehe. Makasih Mba udah mampir!

      Delete
  3. Entahlah, tapi jiwa ingin belajar memasak saya selalu terpacu kalau ketemu konten-konten masak. Entah video atau berupa tulisan. Nggak sampai niat dijadikan usaha sih, tapi pengen aja gitu belajar masak. Sayangnya sering gak ada bahan sama alat masaknya. 😅

    Izin bookmark tulisan ini mbak, siapa tahu nanti butuh.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Siap. Terkait alat masak, waktu saya buat roti, cuma ngulenin pakai tangan dan waktu nggak ada oven, baik kue maupun roti saya kukus, pakai peralatan yang ada aja. Untuk masakan lebih gampang lagi, cuma butuh wajan yang harganya nggak gitu mahal, yang lumayan tricky justru milih bumbu dan bahan yang akan dimasak supaya tetap enak tapi low budget. Haha.

      Terima kasih ya sudah mampir. <3

      Delete

semoga bermanfaat
mohon kritik dan saran yang membangun ya :D
"sharing is caring"