JANGAN PERKOSA BAHKAN JIKA KAMI PASANGANMU

Jangan perkosa, bahkan jika kami pasanganmu. Tulisan ini TIDAK ada sangkut paut dengan RUU PKS. Tulisan ini dibuat karena rasa prihatin terhadap pemikiran bahwa perkosaan adalah wajar jika dilakukan pada pasangan. Perkosaan tetap Perkosaan. Tidak ada yang wajar dari Perkosaan.

Sexual assault is any sexual contact with someone without his or her consent - By Corey Cook

Pertama-tama, jika kalian menolak atau menerima RUU PKS silahkan, itu hak kalian. Tulisan ini dibuat semata-mata karena Saya merasa sangat terganggu membaca komentar-komentar yang berbau patriarki dan merendahkan martabat perempuan.

Adanya RUU PKS ditanggapi oleh masyarakat dengan membuat narasi, "MEMPERKOSA ISTRI DAPAT DIPIDANA."

Saya nggak ada masalah sama narasi diatas, yang bikin jengkel adalah tanggapan mengenai narasi diatas entah dari perempuan atau laki-laki. Perkosaan itu salah, bahkan jika dilakukan pada pasanganmu.

Sebelum membahas lebih lanjut, tolong kosongkan gelasmu, supaya bisa menerima hal baru dan cara berpikirmu jadi lebih luas.

Menanggapi Tanggapan Memperkosa Istri Dapat Dipidana


Pertama-tama, memperkosa TIDAK SAMA DENGAN berhubungan badan dengan persetujuan kedua belah pihak.

Saat seseorang membuat narasi, "Suami Bisa Di Penjara Karena Memperkosa Istri." Tanggapan yang paling banyak adalah,

Laki-laki: "Kok suami nggak boleh memperkosa istri? Kalau memperkosa Istri sendiri dipenjara ya sekalian saja perkosa Istri Orang. Lagipula Istri-kan pelayan suami."

Perempuan: "Kalau memperkosa Istri bisa dipidana, nanti suami malah selingkuh lagi, kalau udah selingkuh baru tau rasa."

Paguyuban manusia amoral diatas kemudian menutup komentar dengan kalimat: "NGACO EMANG DPR BIKIN RUU NGGAK MIKIR."

Pertama-tama, Saya setuju bahwa hasil pekerjaan DPR sarat akan kepentingan, tapi coba baca ulang kalimat diatas deh. Apakah dengan memberi tanggapan semacam itu kalian merasa lebih bermoral, beradab, dan berakal daripada anggota DPR? Sama sekali nggak, justru terlihat amoral dan menyedihkan.

Tanggapan laki-laki dan perempuan diatas menunjukkan betapa budaya patriarki sudah mendarah daging dan susah dihilangkan. Betapa budaya patriarki membuat perempuan sangat rendah hingga berpikir bahwa tindak perkosaan suami terhadap istri adalah hal yang wajar dan bagaimanapun, sikap laki-laki harus perempuan terima agar tidak ditinggal selingkuh.

Betapa budaya patriarki menganggap wajar jika perempuan harus menanggung beban fisik, psikis, dan ekonomi dalam rumah tangga. Betapa budaya patriarki selalu membuat dikotomi yang seharusnya tidak pernah ada. Betapa budaya patriarki, seringkali membuat perempuan terlihat tidak berharga.

Saya masih percaya bahwa mereka yang memberi tanggapan seperti itu belum atau tidak mengetahui definisi Perkosaan. Coba kita baca ya definisi perkosaan dari Komnas Perempuan, lantas coba berkaca, apakah kalian termasuk pemerkosa berdasarkan definisi tersebut:

Perkosaan adalah SERANGAN dalam bentuk PEMAKSAAN hubungan seksual dengan mengarahkan penis ke arah vagina, anus, atau mulut korban. Bisa juga menggunakan jari tangan atau benda-benda lainnya. SERANGAN DILAKUKAN DENGAN KEKERASAN, PENAHANAN, TEKANAN PSIKOLOGIS, PENYALAHGUNAAN KEKUASAAN, ATAU DENGAN MENGAMBIL KESEMPATAN DARI LINGKUNGAN PENUH PAKSAAN

Perkosaan TIDAK SAMA DENGAN Berhubungan Badan Dengan Persetujuan

 ASK FIRST: consent is hot, assault is not - By Yes Men Yes
Gimana, sudah baca definisi perkosaan diatas? Coba flash back, apakah selama ini kalian berhubungan badan atas dasar paksaan salah satu pihak atau atas dasar kemauan bersama. Pernahkah kalian memaksa pasangan untuk memenuhi hasrat kalian hingga pasanganmu menangis dan merasa trauma? Kalau tidak, Anda bukan pemerkosa dan hal itu bukan perkosaan.

Pertama-tama Saya ganti kata perempuan/istri jadi pasangan karena nggak mau jadi sexist untuk isu satu ini, karena perkosaan bisa terjadi pada siapapun, laki-laki maupun perempuan.

Untuk yang masih belum mengerti soal definisi perkosaan dan masih stick pada pendapat bahwa suami memperkosa istri adalah hal yang sah dilakukan. Saya paham bahwa dalam Islam, istri harus melayani suami dan tidak boleh menolak ajakan suami untuk berhubungan badan. Banyak sekali hadistnya.

Tapi apakah kalian bisa menjawab mengenai apa hukum bagi orang yang memaksakan kehendaknya kepada pasangan?

Coba baca hadist dibawah ini:

Saya pernah datang kepada Rasululla SAW, Saya lalu bertanya: 'Ya Rosulullah, apa saja yang engkau perintahkan (untuk kami perbuat) terhadap istri-istri kami?', Beliau bersabda: 'Janganlah kalian memukul dan janganlah kalian menjelek-jelekkan mereka.' (HR Abu Dawud)
Yang terbaik dari kalian adalah yang terbaik akhlaknya atau perlakuannya terhadap istrinya. (HR Tirmidzi)
Wahai orang-orang yang beriman! Tidak halal bagi kamu mewarisi perempuan dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, kecuali apabila mereka melakukan perbuatan keji yang nyata. Dan bergaullah dengan mereka menurut cara yang patut. Jika kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan kebaikan yang banyak padanya. (QS An-nisa Ayat 19) 

Tafsirnya sangat bisa kalian baca, banyak sekali yang membahas kalau kalian ikut pengajian, boleh bertanya sama yang lebih paham.

Jangan Perkosa Bahkan Jika Kami Pasanganmu

Jangan perkosa bahkan jika kami pasanganmu.

Buat kalian yang masih menganggap perkosaan itu sah dilakukan terhadap pasangan dengan melampirkan hadist bahwa perempuan harus taat saat suami meminta untuk berhubungan badan.

Mohon maaf, baca yang utuh dari sudut pandang laki-laki dan perempuan, supaya kalian bisa menuntut hak dan TIDAK MELUPAKAN KEWAJIBAN. Kalau mau agamis jangan setengah-setengah. Tolong, jangan bawa-bawa hadist untuk membenarkan tindakan-tindakan amoral dan semena-mena pada pasangan karena Islam nggak pernah mengajarkan kalian untuk jadi seperti itu.

Islam selalu mengajarkan pada kebaikan dan untuk berkasih sayang. Begitujuga apa yang dicontohkan Rasulullah. Jangan buat citra Islam jelek dengan komentar-komentar yang sangat amoral.

Lagipula, kita menikah atas dasar cinta, masa berhubungan badan saja harus memaksa?

Jika istri atau suami lagi tidak mood, capek, marah, atau sakit kalian bisa melakukan pillow talk. Kalau pasangan moodnya membaik cuddle lah, elus kepalanya, cium keningnya, bilang terimakasih karena sudah bekerja keras hari ini. Menikah itu bukan hanya urusan hubungan badan, tapi juga kasih sayang dan afeksi.

Jika kalian berhubungan badan dalam kondisi keduanya setuju, ITU BUKAN PERKOSAAN. Jadi, jika kamu memang bukan pemerkosa seharusnya tidak tersinggung dengan hal itu.

Btw, kalau masih nyangkal bahwa tidak ada kasus perkosaan antara suami dan istri. Ada satu hal yang mau Saya sih tahu. Mungkin jika rumah tangga kalian normal, penuh kasih sayang dan afeksi, hal ini tidak akan pernah terbayang.

Bagaimana dengan saudara kita yang terjebak dalam hubungan yang abusive? 


Hal-hal yang tidak pernah terbayang olehmu itu bukan berarti hal tersebut tidak pernah ada. Hanya saja kamu yang tidak mengetahuinya - Jendela Eva

Be good to your partner, keep loving, keep caring, and do not forget to be as affectionate as if you are on your first date.

If you have a thought about this issue do not hesitate to drop your opinion down below. Terimakasih sudah membaca sampai akhir.

You Might Also Like

5 komentar

  1. Seyogyanya pada keluarga yang harmonis maka tidak akan terdapat pemerkosaan. Mungkin hanya kebiasaan mengomentari tanpa memahami apa yang dikomentari..
    Good job..

    ReplyDelete
  2. Nah ini juga yang bikin saya prihatin, Mbak. Aku sampai ngelus dada sendiri baca komentarnya. Mereka nggak sadar, di luar tempurung mereka banyak perempuan yang harus berjuang mengatasi trauma akibat marital rape.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Setuju Mbak. Mereka ndak ingat bahwa ada kasus Vina Garut yang dibalik kontroversinya, dia adalah korban marital rape, dipaksa suami untuk berhubungan badan dengan orang lain dengan alasan variasi dan bahkan dijual.

      Kita juga seolah lupa ada suami yang pernah memaksa istrinya berhubungan badan padahal istrinya sedang sakit dan akhirnya meninggal (kasus Bali).

      Banyak istri yang dipaksa melakukan oral sex padahal tidak mau dan tidak siap.

      Dan masih banyak kasus lainnya.

      Mereka pakai tameng agama dengan bilang marital rape nggak pernah ada, padahal ya mana ada rapist yang religius? Kalau pura-pura religius banyak.

      Delete
  3. Before discussing further, please empty your glass, so you can accept new things and your way of thinking becomes wider.

    ReplyDelete
  4. Makasih pencerahannya mbak.. nice opinion. Saya gakbisa komentar apa2 tengang hal ini. Saya masih sd :v

    ReplyDelete

semoga bermanfaat
mohon kritik dan saran yang membangun ya :D
"sharing is caring"