ANTARA MIE DOKDOK, PECINTA MICIN DAN TINGKAT KEBODOHAN


Gambar ilustrasi micin atau msg. Pict credit to Tribunjualbeli
Apalah arti lidah tanpa micin - Pecinta MSG 

Hai gengs..

Semalam setelah belajar seharian, Saya merasa perut mulai keroncongan, kemudian terpikir untuk makan nasi padang, eh yang buka malah tinggal warmindo. Btw, ini sejak kapan pula burjo rebranding jadi warmindo coba?

Terlepas dari itu semua, makanan warmindo memang sungguh endulita. Seharian kemarin yang dipesan sebetulnya cuma satu menu sih, yup! mie dokdok. Adakah diantara kalian yang suka mie dokdok. Astaga itu enak banget ga sih? Haha.

Setelah makan dan kenyang, kemudian segera kembali ke kamar, berhubung sudah larut malam juga. Di kamar, Saya bengong dan mulai berpikir untuk berhenti makan mie dokdok, bukan karena micin, tapi memang karena saya cuma makan mie selama seharian kemarin.

Hal lain yang dipikirkan malam itu adalah, kenapa masih musim ya branding makanan non-msg sebagai makanan sehat. Karena seharusnya non-msg bukan berarti sehat, yang pasti sih ga lebih gurih dan enak.

Beberapa waktu lalu malah anak yang bertindak bodoh, nyeleneh, dan aneh dilabeli sebagai anak micin. Stigma yang terbentuk di masyarakat adalah, terlalu banyak mengkonsumsi micin bisa membuat bodoh.

Agak telat sih dan pasti sudah banyak yang bahas soal fakta dan mitos soal micin ini, tapi biarkan Saya nulis tentang fakta dan mitos soal micin supaya blog ini punya konten.

STIGMA MICIN BIKIN BODOH

Pernahkah kalian mempertanyakan soal stigma diatas? dari mana pula kemunculan stigma micin bikin bodoh ini berasal? Kalau kalian belum tahu boleh lanjut baca lho, yang sudah tahu ya sharing dikolom komentar.

Ditengah mudahnya mendapat informasi di era digital, kita seringkali mendengar soal kekhawatiran (terutama ibu-ibu) perihal status kesehatan dan keamanan beberapa produk makanan seperti produk susu, makanan yang sudah dimodifikasi secara genetik, dan yang paling sering kita dengar adalah soal keamanan MSG atau micin.

Sayangnya nih, stigma tersebut seringkali hanya berdasar status facebook atau whatsapp, tanpa bukti yang terpampang nyata.

Asal Usul Stigma Micin Bikin Bodoh

Pict credit to Kinja-image.

Jadi ceritanya nih, tahun 1969, Olney meneliti dampak micin dengan memberikan dosis yang tinggi kepada tikus. Hasilnya adalah, setelah tikus dikasih MSG dengan jumlah yang banyak, ternyata MSG menyebabkan cedera saraf akut pada tikus. Pada tikus perempuan dewasa bahkan menjadikannya steril.

Eh tapi itu percobaan yang dilakukan ke tikus dan dengan mega dosis dan belum ada studi yang dilakukan terhadap manusianya.

Betul memang ada penelitian yang menyatakan bahwa mengkonsumsi megadosis MSG dapat menyebabkan kenaikan tekanan darah sebesar 556%, tapi gengs kalau konsumsinya normal yaitu sekitar 0.5gram per hari untuk orang Eropa atau 1.2-1.7gram per hari untuk orang Asia, ya aman.

Nggak akan berdampak buruk ke syaraf , kecuali kamu sensitif terhadap MSG ya jangan maksain makan, apalagi ngikutin teman Saya yang kalau masak dengan suka cita menambahkan sebungkus penuh micin hanya untuk dua mangkuk sup.

Jadi stigma micin bikin bodoh JELAS SALAH. Tapi kalau stigma micin bisa menyebabkan cedera saraf akut atau tidak ya bisa jadi benar dan salah.

Kalau kamu konsumsi micin dengan dosis normal harusnya ya nggak ada masalah, tapi kalau kamu ngegado micin sehari serenteng ya pasti bermasalah. Inget ya 3 gram per serving itu udah dianggap dosis tinggi. 

Sumber:
Well itu yang biru-biru bisa kalian klik dan langsung meluncur ke penelitiannya, sumber utama yang digunakan dalam tulisan ini adalah dari healthline.

You Might Also Like

3 komentar

  1. saya suka blog ini , saya sering baca blog ini , apalagi kisahnya

    ReplyDelete
  2. Berasa deket dan interaktif sama penulis nyaa😅 teknik menulis patut dikagumi

    ReplyDelete
  3. Memanf pada dasarnya semua yang dikonsumsi secara berlebihan itu tidak baik. Bukan masalah micinnya.

    ReplyDelete

semoga bermanfaat
mohon kritik dan saran yang membangun ya :D
"sharing is caring"