MENTAL TALK: APA ITU PTSD

Pict credit to Aubrey Marcus.

Melanjutkan postingan yang kemarin, hari ini kita akan membahas seputar PTSD.

PTSD atau post traumatic stress disorder itu terjadi saat seseorang mengalami kecelakaan, bully, peperangan, korban bencana alam, kekerasan, dan lain sebagainya. Intinya terjadi karena kejadian yang membuat seseorang mengalami trauma.

Banyak orang bakal menghadapi kesulitan untuk coping dalam menghadapi trauma, tapi biasanya seiring berjalannya waktu akan merasa lebih baik. Tapi kalau kalian ngerasa gejalanya nggak hilang dalam waktu sebulan atau bahkan setahun, mungkin kita terkena PTSD.

Kenapa mungkin? karena untuk memastikan apakah kita terkena PTSD itu nggak sembarangan dan butuh diagnosis medis. Untuk mendapatkan diagnosis medis ini kita perlu melalui serangkaian test.

For your information, PTSD ini kasus yang sangat umum ada sekitar 2 juta kasus per tahun di Indonesia. Jadi kalau kena PTSD kita nggak sendirian, banyak teman yang berjuang melawan PTSD.  Poinnya adalah kita nggak sendiri, banyak orang diluar sana yang mungkin punya pengalaman traumatis lebih berat dari kita dan mereka tetap berjuang dan bertahan and i hope you too..

Gejala PTSD

PTSD bisa aja berlangsung selama sebulan, terus membaik, tapi satu tahun kemudian gejalanya muncul lagi. Gejala PTSD ini bisa banget berpengaruh secara negatif terhadap kehidupan sehari-hari.

Gejala PTSD umumnya dibagi kedalam 4 kategori. Pertama, mimpi buruk atau kilas balik, menghindari situasi yang mengingatkan kita pada trauma, negative thinking dan perubahan pada mood, perubahan pada fisik maupun psikis. 

Mimpi Buruk atau Kilas Balik dan Menghindari Situasi yang Mengingatkan Pada Trauma


Orang yang terkena PTSD biasanya akan terus mengalami mimpi buruk dan kadang merasa dirinya dibawa kembali pada situasi traumatis. Selain itu mereka juga cenderung menghindar membicarakan kejadian atau apapun yang berkaitan dan bisa mengingatkan mereka soal kejadian traumatis tersebut. 


Negative Thinking dan Perubahan Mood

Pict credit to NGO Pulse.

Yep PTSD akan menyebabkan seseorang berpikiran negatif terhadap diri sendiri dan orang lain. Hal tersebut membuat kita jadi nggak percaya diri, menyalahkan diri sendiri, dan akhirnya menarik diri dari lingkungan juga merasa diasingkan oleh keluarga dan teman.

PTSD juga menyebabkan mood swing dan permasalahan memori termasuk tidak dapat mengingat aspek penting dari situasi traumatis. Selain itu juga kita akan merasa tidak tertarik dengan suatu hal yang tadinya kita sukai. 

Perubahan Fisik dan Psikis


Orang yang terkena PTSD akan merasa mudah terkejut dan takut, selalu waspada terhadap bahaya, punya kebiasaan yang menghancurkan diri sendiri seperti mabuk atau bahkan ngebut-ngebutan saat berkendara. Punya permasalahan dengan tidur entah terlalu lama tidur atau bahkan insomnia. Permasalahan konsentrasi dan mudah marah bahkan emosinya jadi tidak terkendali, selalu merasa bersalah dan malu.

Gejala Pada Anak Usia 6 Tahun Kebawah


Pada anak usia 6 tahun atau kurang, biasanya mereka akan merefleksikan kejadian traumatis melalui permainan dan mimpi buruk yang termasuk atau tidak termasuk dalam aspek situasi traumatis. 


Nah sekarang karena sudah tahu gejalanya kuharap kita bisa sama-sama saling memperhatikan, saling mendengarkan, dan saling mendukung karena fakta bahwa kasus PTSD ini sangat umum bisa jadi kamu, adik kecilmu, orang tuamu, sepupumu, keponakan, atau bahkan orang disebelahmu sebetulnya sedang berjuang melawan PTSD dan butuh perhatianmu. 

Semoga membantu! selanjutnya akan dibahas soal terapi ya.

You Might Also Like

1 komentar

  1. Wah lia, terharu deh mau baca tulisanku huhu..
    Mengalami kekerasan dalam rumah tangga itu memungkinkan banget utk seseorang terkena PTSD, dan banyak kasusnya.

    Tapi, belum tentu kena PTSD kalau survivor tersebut bisa coping. Ciri-ciri PTSD beda sih ke tiap orang tapi kalau ngalamin salah satu tandanya coba pergi ke psikolog atau psikiater buat dapat diagnosis dan penanganan medis.

    Tapi terlepas kena PTSD atau engga kalau memang mengalami kekerasan dalam rumah tangga coba lapor ke komnas perempuan dan minta konseling.

    ReplyDelete

semoga bermanfaat
mohon kritik dan saran yang membangun ya :D
"sharing is caring"