Yeay.. Akhirnya Kami Liburan Ke Banten!

Foto desa Bojong Manik girang. 

Hai, karena masih suasana liburan jadi mari share pengalaman liburan. Liburan kalian kemana nih? Kalau Gue tanggal 8 Juli kemarin ke Banten, tepatnya mengitari daerah rangkas bitung, bojong manik, sampai parigi dekat pasar baduy.

Impresi awal kesana? tempatnya masih alami banget. Banyak pohon, kita bisa bilang itu hutan sih dibandingin kebun. Rumah juga masih banyak yang rumah panggung gitu.

Kita berangkat dari jam 10.00 pagi. Dengan bantuan google maps yang menyarankan rute tercepat, akhirnya dipilihlah jalan menuju bojong manik via Petir. Lebih cepet dibandingkan lewat kota Pandeglang sih, cuma dibeberapa titik jalannya hanya muat satu mobil.

Karena nggak yakin sama kemampuan google maps, saat perjalanan sempat tanya sama warga sekitar apakah jalan via petir ini bisa mengantarkan kami ke Bojong Manik dengan aman?. Nah disini ada kejadian lucu.

Nyokap: Aa, punten ari bade ka bojong manik leres jalanna ka palih dieu?
Warga : (gugup) Sanes, sanes ka palih dieu. (Sambil nunjuk jalan yang bakal kita lewati)

Seharusnya dia bilang Muhun buat mengatakan "Iya," bukan sanes yang justru kebalikannya. Haha.

Orang banten kebanyakan pakai bahasa sunda walau bahasa sunda nya agak beda sedikit dari logat dan bahasa nya. Katanya sih  bahasa sunda buhun dan agak berbeda dari bahasa sunda di wilayah pasundan lainnya yang sudah menggunakan tatanan bahasa sunda yang pake undak usuk basa gitu, hehe maaf saya juga rada kurang paham soalnya. Kalo di daerah sini bilang rek kamana sama orang tua tuh biasa aja, tapi klo di daerah pasundan lainnya dianggap kasar. Padahal di tanah pasundan lain pasti udah kena getok karena dianggap nggak sopan.

Kita juga tanya, apa jalan menuju bojong manik via petir bagus? dan si Aa tadi bilang jalannya bagus. 500m kemudian kita dihadapkan sama jalanan dengan lubang yang cukup dalam, dan berbatu. Haha.

Ini kesalahan kedua kita tanya soal jalan, jelas dari sudut pandang mereka jalanan ini sudah jauh lebih baik dari sebelumnya, yang nggak pake aspal dan cuma ada jalanan berbatu. Kita nggak bisa protes kalau orang yang tinggal dibanten nggak ngerti mana jalan bagus mana yang jelek.

Setelah melalui rute yang yah.. lumayan. Kita sampailah ke Bojong Manik, sayangnya pas sampe sana orang yang mau kita kunjungi pindah rumah, ke daerah Parigi. Parigi ini lokasinya dekat sama pasar baduy.

Puskesmas Bojong Manik. Tempat Nyokap sama Bokap dulu tugas. 

Akhirnya dari bojong manik kita lanjutkan perjalanan ke Parigi.

Track jalanannya gimana? Bagooos haha. Mobil sampe berhenti ditengah tanjakan. Seru banget.

Jalan menuju Parigi ini banyak banget sejarahnya. Kita ngelewatin tanjakan namanya tanjakan abah Emed. Emed ini diambil dari nama jawara setempat abah Emed namanya.

Katanya dulu nyokap gua waktu baru dinas disana diceritain sama orang-oarng abah Emed tu jawara dan kebal kena golok. makanya pas beliau jatuh dari motor dan ada  luka sobek cukup  diusap sendiri aja lukanya, dan sembuh . Haha.

Rumah abah Emed ada disamping tanjakan, orangnya juga masih ada kok.

Ditanjakan abah Emed ini banyak banget pohon paku. Kaya lagi ngelewatin kebun paku-paku-an gitu. Asik banget.

Pohon Kakao, Kopi, dan semacamnya juga mudah sekali ditemui dipinggiran jalan. Kalau beruntung juga binatang liar suka lewat, atau kalian bisa lihat bola api yang melayang-layang diatas kepala saat malam hari? Haha.

Di sepanjang jalan menuju parigi, kita lewat hutan-hutan, Menurut Nyokap, selama ada asap, disana ada perkampungan. Nggak kelihatan kalau dari pinggir jalan memang, karena tertutup pohon besar dan persis ditengah hutan. Tapi bisa dipastikan ada perkampungan disana, walau mungkin cuma sekitar 20 keluarga.

Oh ya, semakin dekat ke parigi semakin banyak kita menemukan rumah panggung dan kesempatan buat bertemu suku baduy luar.

Orang sini pakai rumah panggung bukan tanpa alasan, tapi memang buat menghindari ular tanah. Karena sekali kena patuk kalau nggak tertangani dengan baik dan cepat bisa-bisa meninggal ditempat.

Kalau kalian suka fotografi, disana ada satu spot yang BAGUS BANGET. Di salah satu tanjakan setelah kita melewati tanjakan Emed dan menuju kawasan mangkuk (karena cekung), ada lapangan sepak bola. View dari lapangan itu super bagus, karena dari ujung lapangan itu kita bisa melihat bukit-bukit landai yang diselimuti kabut tipis. Super sexy, cantik banget.

Gue nggak banyak ambil foto selama disana karena repot pasang sabuk pengaman dan berdo'a haha. Oh ya, Gue kesana pakai ertiga, dan bisa sampe tujuan tanpa harus ganti ban atau semacamnya. Jadi bisa disimpulkan jalannya masih layak buat mobil biasa.

Selama perjalanan banyak banget yang bikin ketawa. Karena jauh dari kota, warga sana bikin pertamini ala-ala lah. Dan disana ditulis "Dilarang NGEBON" hahaha. Yassalam ampun dah.

Disana udah masuk listrik juga, cuma ya gitu, masing-masing rumah paling pasang listrik 5 watt untuk didepan, dan didalam rumah biasanya gelap gulita.

Orangnya super ramah, dan low profile banget. Paling penting pekerja keras. Tapi jangan tanya aset mereka berapa. Kita mah cuma remah-remah rengginang.

Tapi pembawaannya bersahaja, makan masih dari hasil kebun. Rumah sederhana. Suka mendengar cerita orang lain. Untuk beberapa warga bahkan anak-anaknya udah jadi perantau sukses. Ngingetin Gue sama orang-orang jawa tengah.

Sifat mereka tapi nampar kita, kalau ternyata belajar bisa dari siapa aja dan mana aja. Nggak peduli keadaannya kaya gimana kita bakal selalu berhasil kalau kerja keras. Mereka juga ngajarin kita untuk nggak sombong dan banyak bersyukur dengan apapun yang kita miliki saat ini.

Satu lagi yang unik. Disepanjang jalan menuju Bojong Manik, kalian bisa menemukan kambing montok dengan jumlah banyak, nyebrang jalan seenaknya, tanpa ada yang ngurus. Tapi jelas ada yang punya.

Kalau kalian nabrak itu kambing, urusannya bakal panjang.

Btw akhirnya kami berhasil ketemu dan melepas kangen sama orang-orang yang mau kita temui. Maaf kalau ceritanya ga runut dan random abis, bingung harus cerita dari mana. Worth banget buat dikunjungi sih tapi.

Cerita lucu sarat pelajaran bakal Gue post khusus dengan seri berjudul Bidan Manik. Itu kumpulan cerita waktu Nyokap masih jadi Bidan disana.

Liburan kalian gimana nih?



You Might Also Like

7 komentar

  1. Kabut tipis super sexy hahaha

    ReplyDelete
  2. bener tuh, kalo di daerah pasundan kalo bicara "rek, kamana?" kasar banget, ane juga kagak berani kalo bicara gitu sama orang lain, kecuali sama temen sebaya :D

    ReplyDelete
  3. Wah tempatnya masih asri ya kak ?
    , referensi menarik ini kayaknya hehe

    Jangan lupa komen balik ya di
    Www dot yukgas dot id

    ReplyDelete
  4. enak buat ngadem sambil minum kopi

    ReplyDelete
  5. liburan saya cuma di jogja ajaa dah :(

    ReplyDelete
  6. Liburan, cuma diem dirumah 😂😂😂

    ReplyDelete

semoga bermanfaat
mohon kritik dan saran yang membangun ya :D
"sharing is caring"