AGAMA DAN DEMOKRASI, MENYOAL AKSI 4 NOVEMBER

Demo yang dilakukan hari jum'at berlangsung damai pada siang hari. Photo via Tempo.co


Euforia Aksi 4 November

Kayaknya aksi 4 november gak akan gue lupain deh. Haha.

Saat orang dari seluruh pelosok negeri berbondong-bondong ke pusat ibukota, Jakarta. Saat banyak muslim berbondong-bondong memberi bantuan untuk orang yang akan melakukan aksi pada Jum'at 4 November 2016, dari mulai memberi transportasi, penginapan, bahkan makanan.

Saat masjid istiqlal penuh sesak oleh orang-orang dengan semangat jihad.

Jum'at itu, ratusan bahkan ribuah orang melaksanakan shalat jum'at di masjid Istiqlal yang ditetapkan sebagai meeting point untuk aksi damai. Ini pemandangan yang sama sekali jarang, Gue pikir baru SATU kali terjadi di Indonesia.

Yang Ditakutkan Dari Aksi 4 November?


Walau banyak orang yang berasumsi ini endingnya bakal sama kaya tragedi 98. Bahkan ada orang yang ngepost kalau dia gak sampai gak mau keluar rumah, karena ybs ini chinese dan takut ada pembantaian.

Nyatanya aksi ini berjalan dengan tertib, damai, aman, dan BERSIH. Aksi damai hari ini sama sekali berbeda sama tragedi 98. Karena nyatanya ini bukan soal muslim yang gak suka ada orang Cina di Indonesia, atau Orang kristen jadi pemimpin.

Tapi menyoal kenapa Ahok, sampai mengutip surat al-maidah dalam kampanyenya. Dengan bilang "jangan mau dibodohi pakai surat al-maidah."

Banyak juga dari masyarakat Indonesia yang bilang aksi 4 November punya tendensi buruk bagi ketahanan nasional. Alasannya karena dilakukan muslim sebagai agama mayoritas di Indonesia, dan yang di protes ini kebetulan agamanya kristen dan keturunan tionghoa, yang secara hukum diduga menistakan agama islam.

Jadi ketika muslim protes ke Ahok, perihal penistaan agama dan isu SARA, orang justru beranggapan muslim gak suka pemimpinnya kristen, muslim gak tahu namanya PANCASILA, dan muslim juga gak ngerti namanya POLITIK.

Agama dan Demokrasi, Bisa Sejalankah?

Gue gak mau ngomongin kitab suci siapapun ya. Biar orang yang ngerti cuma baca buku politik paham point yang disampaikan sama muslim. Kenapa sampe bertindak begitu keras sama Ahok?

Dalam demokrasi ada namanya kebebasan bersuara, menyampaikan pendapat, dan kebebasan pandangan. Inget-inget, DEMOKRASI itu kaya DUA SISI MATA KOIN. Jadi kamu gak bisa protes kenapa si anu pilih si A untuk jadi pemimpin, Orang lain juga gak bisa tuh protes kamu mau pilih siapa.

Pasti orang yang sering baca buku politik paham maksudnya kan? 

Active voters, BERHAK memilih siapapun pemimpinnya, entah dengan pertimbangan karena si calon pemimpin ini berpendidikan, track record pengalamannya bagus, kesamaan suku, ras, agama.

Kalau masih ngomong GAK BISA GITU!, coba kasih ke gue peraturan KPU yang nyebutin tentang cara voters berikut alasan dalam memilih pemimpin. GAK ADA!

Sebagai active voters tiap orang punya standar masing-masing buat pemimpinnya. Jangan karena si anu gak suka calon pemimpin A, atau suka calon pemimpin B, kamu lantas bilang "halahhh paling ikut-ikutan doang, gak punya prinsip."

Yeay sensi.. hehe. Orang yang kamu anggap bodoh belum tentu lebih bodoh dari kamu, begitu juga sebaliknya. Orang yang kamu anggap pintar belum tentu lebih pintar dari orang yang kamu anggap bodoh. Intinya jangan meremehkan apa yang udah orang lain pilih.

Setiap pilihan yang manusia buat, gue pikir udah melalui proses falsifikasi panjang, yang melibatkan otak dan perasaannya. Sampai dia menemukan pilihan yang paling ideal buat dirinya sendiri.

Orang yang bilang agama dan politik harus dipisahkan kayaknya gak beneran paham konsep demokrasi, or at least ini konsep demokrasi yang gue pahami. Kalau siapapun bebas memilih pemimpin atas dasar apapun. Jadi sangat mungkin kalau AGAMA dan DEMOKRASI bisa jalan beriringan.

Mengungkap Masalah yang Sebenarnya


Aksi 4 november lagi-lagi, BUKAN soal muslim yang gak mau dipimpin sama kristen, atau gak mau orang keturunan Tionghoa ada di Indonesia. 

Sesekali kita disentil sama masalah SARA yang ada di Indonesia. Sempat ada pembakaran masjid, dan Gereja di pelosok negeri. Ada korban jiwa? tentu aja ada!

Tapi berapa banyak dari kita yang udah nikmatin hidup berdampingan selama bertahun-tahun tanpa masalah. Disebagian besar wilayah juga isu SARA sudah memudar, orang bakal berteman sama siapapun tanpa liat dia dari mana, dan agamanya apa. Ya kan?

Dan soal Ahok?

Gini-gini, Ahok bilang "Jangan mau dibodohi pakai surat al-maidah." Itu dikatakan saat melakukan kampanye di salah satu daerah di kepulauan seribu. 

Orang muslim kaget dong, lah kok kampanye bawa-bawa isu SARA? pake bawa surat al-maidah segala lagi, dibarengin kata-kata "dibodohi."

Asumsi kalimat itu buat gue pribadi ada dua. Pertama, surat al-maidah isinya emang membodohi orang. Kedua, calon pemimpin yang suka ngutip surat al-maidah itu suka membodohi orang pake salah satu ayat di surat tersebut.

Kalau pakai asumsi yang pertama, bisa dipastikan ini kasus penistaan agama. 

Kalau pake asumsi ke dua, ini masuk kategori fitnah terhadap pemimpin muslim. Kenapa gue bilang fitnah, karena gak ada ukuran yang jelas soal apa yang dia bicarakan tentang bodoh membodohi pakai surat al-maidah itu. 

Simalakama menurut gue, mau pakai asumsi pertama atau kedua. Seharusnya KPU udah mencekal Ahok, karena melakukan kampanye hitam. 

Lagipula pemimpin muslim itu siapa? sayangnya siapa aja punya potensi jadi pemimpin. Mau asumsi pertama dan kedua? dia udah mencela agama islam dan muslimnya itu sendiri hehe. Dengan melakukan generalisir terhadap sikap kepemimpinan muslim yang dianggap suka membodohi pake ayat suci.

Itulah yang kemudian bikin orang muslim bahkan dari pelosok turun ke jalanan. Analoginya cukup jelas kan? 

Ini pelajaran buat kita semua, bahwa berpolitik harus punya etika juga, harus punya manner, gak sembarangan ngomong, dan gak berlaku seenaknya.

Kejadian yang Ada Dibalik Aksi 4 November

1. Nahh katanya sih si mahyudi lagi ada rapat di jakarta jadi ini pengalihan isu aja. Dari sudut pandang gue, muslim udah cukup hebat ngasih liat powernya kalaupun emang si mahyudi datang. Lagipula emang kita mau demo mahyudi datang? kan nggak juga.

2. Yang perwakilan dari Aksi Damai ini cuma bisa ketemu sama Pak Wapres. Pak Presiden lagi ngawasin proyek bandara. Btw bagi yang belum tau, proyek bandara ultimate yang dibangga-banggain juga kabarnya bermasalah ya. Dan yang megang proyeknya sekarang justru dijadiin menteri. Soal ini gue bahas lain waktu deh.

3. Kenapa nulis ini? ya gue sih setuju sama demo, dan memang menyayangkan sikap ahok. Gue juga mau menekankan bahwa aksi damai ini ya tentang perbuatan Ahok yang dilakukan sama muslim, bukan tentang latar belakang ahok, ras ahok, atau agama ahok. 

4. Menurut gue juga DEMO itu langkah politis yang tepat. Karena kita yang suka liat berita mungkin gak akan lupa sama kasus reklamasi, sumber waras, dan lainnya yang menurut gue gak masuk akal bisa hilang dalam sekejap kaya ditelan bumi. Kasus dugaan penistaan agama ini bisa jadi trigger tersendiri untuk membuktikan kasus yang lainnya.

5. Demo ini berjalan lancar sampai ba'da maghrib tadi. Tau apa? berita tentang aksi damai dimedia massa seakan tadi siang itu terkesan "ditahan-tahan." Saat semua santai, damai, bahkan saat orang yang terlibat dalam aksi mungutin sampah. Sampe maghrib tadi, tiba-tiba ada yang bakar mobil, pamong praja lempar gas air mata, dan lain sebagainya.

6. FYI, dalam aksi demo, sangat wajar ketika massa mulai gak fokus saat malam hari, barisan massa juga udah gak rapat kaya tadi siang, karena udah mulai banyak yang pulang, makanya paska maghrib itu saat yang pas buat provokator buat menyusup. Informasi ini sudah terverifikasi, karena yang ngebakar mobil, ban, dan lain-lain adalah pihak yang berkepentingan itu sendiri.


Harapan

Semoga sih kasusnya bisa diselidiki dengan sebagaimana mestinya.

Note : 

Gue serius, aksi ini BERSIH dalam arti sebenarnya. Belakangan ini aksi yang dilakukan muslim selalu dituduh sifatnya anarkis, merusak fasilitas umum, dan sebagainya. Citranya negatif deh.

Gue pikir juga muslim banyak belajar dari aksi sebelumnya. Manajemen aksi mereka Gue pikir cukup bagus hari ini. Barisan rapat di kanan, depan dan belakang. Meminimalisir adanya provokator, dan nyatanya emang berjalan aman dan damai sih, gak ada anarkisme.

Bahkan mereka bawa kantung sampah, supaya gak bikin kotor setelah aksi.

Walaupun dari keterangan beberapa orang, ada minuman di beberapa tempat yang udah dimasukkan narkoba di beberapa titik. Demo apalagi dengan isu SARA, dan dalam skala besar gini kita gak bisa untuk gak curiga kalau pihak berkepentingan coba "main-main" juga.

Oke itu euforia yang gue rasain. Lebay? gak juga, kalau lo liat, lo gak akan bilang gue lebay atau dramatis. Normal! karena itu yang benar-benar terjadi di lapangan.

Oiya gue gak asal tulis ya soal situasinya, gue dapet live report dari lapangan.

You Might Also Like

3 komentar

  1. Aksi demo 4 november ini banyak pro dan kontra, menurut saya memang orangnya yg salah bukan agamanya. Dalam hadist jika masih terjadi perdebatan, lebih baik diam.

    ReplyDelete
  2. IMO sih yang salah bukan di pihak ahok ataupun massa pendemo kemarin tetapi di pasal penistaan agamanya sih, disana masih bisa diplintir plintir, dan terkesan lebih menguntungkan satu golongan. Tidak adanya batasan jelas kapan seseorang dikatakan menistakan agama kapan seseorang dikatakan 'memberikan pendapat mengenai agama'

    itu sih menurutku.

    ReplyDelete

semoga bermanfaat
mohon kritik dan saran yang membangun ya :D
"sharing is caring"