Pict credit to CNN.com |
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, untuk mengetahui apakah seseorang mengalami PTSD maka kita akan diminta untuk melakukan uji psikologis. Pemeriksaan ini dilakukan berdasarkan kriteria pedoman diagnosis dan statistik gangguan kejiwaan.
Waktu itu tes psikologis yang Saya jalani itu meliputi menjawab pertanyaan tentang kondisi kita, menjawab pertanyaan-pertanyaan terkait perasaan dan kejadian traumatis, mendeskripsikan kartu yang berisi gambar-gambar, dan menjawab pertanyaan seperti test psikologi pada umumnya.
Selama konseling, Saya diminta untuk melakukan beberapa terapi yang memang bisa dilakukan sendiri di rumah, fungsinya terapi tersebut supaya kita bisa lebih tenang, bisa berpikir secara rasional, juga untuk meningkatkan self-esteem. Berikut ini terapi yang bisa kita lakukan:
Self Hypnosis
Saat pertamakali konseling, keadaan Saya sangat tidak stabil sehingga Psikolog membimbing untuk melakukan self hypnosis yang nantinya bisa kapan saja Saya lakukan, dan kalau bisa setiap sore dilakukan agar dapat merasa lebih tenang.Untuk melakukan self hypnosis kalian perlu mencari tempat dan posisi yang membuat kalian nyaman, menyiapkan rekaman yang membantu tubuh lebih relax, dan menyiapkan sugesti untuk alam bawah sadar. Kalian bisa lihat disini tahapan lengkapnya klik >> Cara SELF HYPNOSIS
Supaya lebih mudah, kalian pakai script pada link diatas untuk membantu proses relaksasi. Untuk memudahkan script tersebut bisa kalian baca dan rekam, kemudian rekaman tersebut kalian dengankan untuk membantu tubuh lebih rilex.
Saat sudah mulai relax dan merasa sangat nyaman, kalian mulai bisa memberi sugesti ke alam bawah sadar. Misal, "Mulai sekarang Saya akan menjadi pribadi yang lebih positif, menjadi pribadi yang ceria, dan menghargai diri sendiri." Kalimat tersebut terus kalian ulang sampai merasa termotivasi.
Cognitive Behavioral Therapy (CBT)
Pict credit to Lifehack.com |
Untuk melakukan CBT, kita harus meluangkan waktu dan pikiran juga harus telaten, kita juga harus terbuka terutama ke diri sendiri tentang masalah yang kita hadapi dan mulai berani menghadapi masalah tersebut.
Pertama-tama kalian bisa mulai menulis masalah yang dihadapi dan apa outcome yang diinginkan. Misalnya saja kasus bully karena nilai akademik yang rendah. Outcome yang diinginkan adalah tidak lagi dibully karena hal tersebut.
Selanjutnya, kita membuat 3 kolom di kertas soal kejadian yang menimpa dan membuat trauma atau mengingatkan pada kejadian traumatis. Kolom pertama berisi kejadian saat itu, kolom kedua berisi apa yang menjadi penyebab kejadian tersebut terjadi, dan kolom ketiga berisi perasaan kita pada saat itu.
Fungsinya adalah sebagai bahan evaluasi diri sehingga dimasa depan kita tidak akan lagi terjebak dalam disituasi yang serupa, dan kalaupun iya, kita bisa memikirkan metode yang lebih baik untuk mengatasi masalah tersebut.
Hal yang selanjutnya perlu dilakukan adalah kita buat lagi tiga kolom di kertas lain. Dibagian atas kita tulis outcome yang diinginkan. Kemudian pada kolom pertama tulis tentang ketakutan yang kita hadapi, pada kolom kedua tulis tentang bagaimana cara mengatasi ketakutan tersebut, pada kolom ketiga tulis scorenya.
Score 1 untuk yang paling mudah dilakukan dan dihadapi dan 5 untuk yang paling sulit.
Misalnya pada kasus bully diatas, maka kita akan membuat kolom seperti ini:
Nama : XXX
Tanggal : 05/11/2018
Outcome: Tidak lagi dibully
No
|
Masalah
|
Cara Mengatasi Masalah
|
Score
|
1
|
Dijauhi teman
|
Mulai mengajak teman mengobrol dan mulai membuka diri
|
5
|
2
|
Nilai akademik yang buruk
|
Belajar lebih giat lagi
|
1
|
3
|
Ditertawakan saat salah menjawab pertanyaan guru
|
Belajar lebih giat dan menyampaikan pada guru bahwa kita kesulitan
untuk catch up dengan materi tersebut
|
3
|
4
|
Dimarahi guru didepan kelas akibat lupa mengerjakan PR
|
Mencatat setiap tugas yang diberikan guru dan mengecek tugas setiap
malam sebelum berangkat sekolah
|
2
|
Dari daftar tersebut, kita mulai untuk memecahkan dan mengatasi masalah dari yang termudah, kemudian sampai yang paling sulit.
Nah semoga bermanfaat ya, semangat berjuang!