Gunakan Jaringan Gas, Beralih Ke Clean Energy

Foto pertamina gas. Copyright reserved to Manar

Pernah denger Jargas atau jaringan gas? Jargas ini salah satu program pemerintah (Kementerian ESDM) untuk mendorong pemanfaatan energi berkelanjutan dan energi bersih, juga untuk memenuhi komitmen Indonesia pada dunia global karena usut punya usut di pertemuan Menteri G20 di Turkey tahun 2015 lalu.

Pemerintah Indonesia sih berperan untuk menjembatani pengembangan sektor energi di negara berkembang. Pada Juni 2016 sendiri, Menteri ESDM Sudirman Said memaparkan tentang terobosan-terobosan Indonesia dalam mempercepat pengembangan dan penggunaan energi terbarukan program yang dibahas disini si PIT atau Program Indonesia Terang.

Eh skip skip malah jadi ngomongin G20 kita kembali ke JARGAS.

Nahhh kabar dari kementerian ESDM tentang JARGAS yang saya dapat seperti ini;


Diatas adalah target Kementerian ESDM soal JARGAS dari tahun ke-tahun, serta manfaatnya yang bikin Ibu-ibu pada seneng, soalnya bisa memangkas anggaran belanja ibu rumah tangga sekitar 40.000-90.000 per bulan karena di klaim akan hemat 60% dibanding menggunakan gas LPG, fantastis, bisa buat beli lipen ya bu.

Mari kita kupas pertanyaan yang mungkin muncul


  •  Apakah JARGAS ini aman?


Kita kalau dengar kata GAS apalagi ibu-ibu. GAS?!! gampang meleduk gak tuh. Saya juga tanya gitu sama orang ESDM dan dijawab,

Sangat aman karena JARGAS ini menggunakan gas alam sehingga kalau bocor bisa langsung hilang ke udara, selain itu tekanannya rendah. 

Tapi untuk detilnya saya kurang paham karena bukan anak teknik mungkin ada anak teknik yang paham dan mau memberi masukan? atau mungkin kalau saya sdh baca lebih jauh saya jelaskan lebih rinci.


  • Aman aja nggak cukup. Keuntungannya apa pake JARGAS?


Kita gak perlu angkat-angkat gas LPG, pasokannya stabil artinya apa? otomatis harganya juga (katanya) retalif stabil karena gak memungkinkan bagi produsen untuk membentuk kartel dan mencegah spekulan untuk mainan harga. Penentuan harga berdasarkan golongan rumah tangga besar dan kecil. Bayarnya bisa lewat ind*maret.. (untuk klasifikasi golongan rumah tangga ini juga saya belum cari tau)


  • Apakah tahun ini sudah mencapai target? karena di daerah saya kok belum ada ya?


Dilansir dari web www2.esdm.go.id bahwa pembangunan jargas telah dilaksanakan sejak tahun 2009 dan hingga saat ini telah terbangun 89.460 SR, dengan perincian: Aceh (1 kota) sebanyak 3.997 SR, Sumatera Selatan (3 kota) 11.686 SR, Jambi (1 kota) 4.000 SR, Rusun Jakarta-Bogor-Tangerang sebanyak 5.254 SR, Jawa Timur (2 kota) 13.250 SR, Jawa Tengah (2 kota) 8.000 SR, Jawa Barat (6 kota) 24.577 SR, Kalimantan Timur (1 kota) 3.960 SR, Kalimantan Utara (2 kota) 6.666 SR, Sulawesi Selatan (1 kota) 4.172 SR dan Papua Barat (1 kota) 3. 898 SR.

Kalian juga boleh download infografis konversi jargas untuk rumah tangga. Sebetulnya jargas ini sudah lama ada cuma kemarin-kemarin sepertinya pihak Kementerian ESDM maupun Pertagas menjadikan kelompok industri sebagai sasaran.

Oleh karena itu, jaringan gas untuk rumah tangga masih sangat jauh dari target yang ditetapkan yang seharusnya dapat mencapai 213.000 SR pada tahun 2015, hanya mencapai sekitar 89.460 SR hingga saat ini.

Download Infografis Jaringan Gas Untuk Rumah Tangga


  • Tujuannya apa sih?


Peresmian ini merupakan salah satu upaya Kementerian ESDM dalam melakukan diversifikasi energi, pengurangan subsidi, penyediaan energi bersih yang lebih murah serta penyediaan infrastruktur gas bumi untuk rumah tangga.

Selain itu menurut pernyataan Menteri ESDM (esdm.go.id) peningkatan pemanfaatan energi alternatif khususnya gas bumi dalam rangka mengurangi pemanfaatan minyak bumi adalah dalam rangka memenuhi target diversifikasi sebagaimana diperintahkan oleh Peraturan Presiden No. 5 Tahun 2006 untuk menuju bauran energi yang lebih baik dan berimbang.

Usut punya usut, pengembangan jaringan Gas untuk rumah tangga dapat menghemat anggaran subsidi hingga mencapai 1 Triliun rupiah!! Nah kalau sudah begini diharapkan subsidi tersebut dapat dialokasikan pada kebutuhan lain seperti pendidikan dan kesehatan.

Jadi kesimpulannya, saya sangat setuju dengan adanya jaringan gas untuk masyarakat, karena seperti yang sudah dijelaskan, lebih ramah lingkungan, lebih aman karena gas alam ini kalau bocor ga meleduk kaya LPG.

Terpenting harga gas akan relatif stabil karena benar-benar di kontrol oleh pemerintah karena selama ini masih suka ada yang "mainin" LPG di pasaran (semoga pemerintahan kita termasuk pemerintahan yang good governance), dan.. katanya sih lebih hemat.. lumayan lah.. kekurangannya ya itu, ya taulah.. ya.. semoga ga terjadi. Pemerintahan yang baik adalah pilar segala kesemogaan rakyat haha. #apasih

Bravooo Indonesia, by the way Kementerian ESDM punya kegiatan patriot energi lho, sekarang sudah batch 2. Kalau mau ikut berpartisipasi silahkan cek web www.patriotenergi.com

Wish you luck patriot!!

You Might Also Like

4 komentar

  1. Sepakat dengan artikel ini.. mantap infonya...lanjutkan

    ReplyDelete
  2. Wah Bagus juga tuh kalo diganti... Tujuannya juga sangat membantu... Nice artikel banget nih :D

    ReplyDelete
  3. nice artikel kak , bermanfaat

    ReplyDelete

semoga bermanfaat
mohon kritik dan saran yang membangun ya :D
"sharing is caring"